Meski Menteri BUMN Keberatan, KAI Dipastikan Tetap Jadi Investor LRT

ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Aktivitas pembangunan proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) di samping Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (11/10).
24/11/2017, 20.55 WIB

Agar tidak memberatkan, KAI akan bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dalam menggarap proyek ini. Selanjutnya, segala hal terkait proyek ini, seperti pendanaan dan konstruksinya, akan dibahas oleh kedua perusahaan pelat merah tersebut. Budi optimistis dengan kerja sama ini proyek LRT bisa lebih optimal dan terbangun sesuai rencana. 

(Baca: Belanja Modal Proyek LRT Ditambah Rp 1 Triliun)

Menurut Budi, selain siap mendukung percepatan pembangunan LRT Jabodebek, pemerintah juga akan mendukung dalam hal pemberian subsidi. Bantuan ini diberikan dalam rangka penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik/Public Services Obligation sesuai ketentuan yang berlaku.

Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto juga memastikan KAI tetap menjadi investor LRT Jabodebek. Bahkan, kata dia, Menteri Rini pun sudah menerima hal ini. "(KAI) masih investor, tapi Selasa (28/11) besok Ibu Menteri (Rini Soemarno) akan menjelaskan," kata Budi di Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Jumat (24/11).

Meski begitu, Budi Harto masih tetap bungkam ketika ditanya soal mekanisme pendanaan proyek ini nantinya. Terutama setelah biaya pembangunan transportasi ini naik menjadi Rp 31,8 triliun dari sebelumnya Rp 26,7 triliun. "Tunggu saja, akan ada keputusan pemerintah," ujarnya.

(Baca: Biaya Proyek LRT Membengkak, KAI Berharap Tambahan Subsidi)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution