Perumnas Bangun Apartemen Rp 200 Juta di Stasiun Tanjung Barat

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Penulis: Miftah Ardhian
15/8/2017, 19.26 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono mengatakan pembangunan TOD ini merupakan salah satu dukungan terhadap program satu juta rumah yang dicanangkan pemerintah. Hunian ini juga akan ada yang dikhususkan kepada MBR.

"Jadi saya kira ini suatu inovasi di lahan cuma 1,2 hektare. Tidak terlalu luas, tapi bisa membuat sekitar 1.200 hunian," ujarnya. (Baca: KAI dan Perumnas Bangun 5.000 Apartemen di 3 Stasiun Kereta)

Sementara itu, Direktur Utama Perum Perumnas Bambang Triwibowo menjelaskan pihaknya bersama dengan PT KAI memang memprioritaskan pembangunan hunian yang terintegrasi dengan sarana transportasi kereta Commuter Jabodetabek. Pihaknya melakukan pembangunan tiga tower di Stasiun Tanjung Barat yang akan menampung 1.232 unit hunian dengan lahan seluas 15,244 meter persegi (m2), dengan total 29 lantai dan nilai investasi sekitar Rp 705 miliar.

Di dalamnya juga akan terdapat zona komersial, yang terdiri dari kiosk, Food & Beverage, serta retail modern dan tradisional. Selain itu juga kami memfasilitasi tempat parkiran dengan total keseluruhan sekitar 4.186 m2 di mana tetap memprioritaskan kepada para penghuni. "Bahkan di depannya juga akan ada pembangunan AEON Mall," ujar Bambang.

Pada penjualan rusun untuk MBR, harga jual yang ditetapkan adalah Rp 9,6 juta per m2 yang terdiri dari dua tipe, yakni tipe studio seluas 22 m2 dan tipe dua kamar dengan luas 36 m2. Sedangkan, untuk penjualan komersil juga ditetapkan dua tipe tersebut dengan harga jual sekitar Rp 16-18 juta per m2.

Halaman: