KPPU Temukan Bukti Awal Kartel Cabai

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Pingit Aria
8/3/2017, 12.55 WIB

Syarkawi menyatakan, cabai rawit yang dihasilkan petani biasanya dijual pada pengepul, lalu ke Bandar, agen, baru pengecer di pasar. Ia mencurigai bandar punya peran besar memainkan stok dan harga perasa pedah ini.

“Di Jabodetabek, hanya ada tiga bandar yang menguasai pembelian pada pengepul. Dugaan kami, mereka lah yang main,” katanya.

(Baca juga: Menteri Amran Bantah Harga Cabai Rawit Penyebab Inflasi Tinggi)

Sementara, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Mabes Polri telah menetapkan tiga tersangka dalam jaringan kartel cabai di Jawa Tengah. Polisi kini tengah mengembangkan penyelidikan dan menganntongi Sembilan kelompok pengepul yang menentukan harga cabai di Jawa.

Modusnya, mereka menawarkan stok cabai yang harusnya dijual ke pasar pada korporasi dengan harga mencapai Rp 180 ribu per kilogram. “Ini yang bikin langka caai di pasaran,” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus, Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya.

Halaman: