Dikebut, Pemerintah Targetkan Tol Solo-Ngawi Beroperasi Juni 2017

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Foto ilustrasi pekerja menggarap pembangunan Tol Bawen-Salatiga di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/1).
Penulis: Safrezi Fitra
21/2/2017, 13.43 WIB

Pembangunan proyek jalan tol Trans Jawa dikebut, terutama untuk ruas Solo–Ngawi. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian ruas tol ini bisa lebih cepat enam bulan dari rencana awalnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan sebenarnya ruas tol Solo–Ngawi direncanakan bisa baru bisa beroperasi penuh paling lambat awal 2018. Namun, kementerian terus mengupayakan agar tol sepanjang 90,25 kilometer (km) ini bisa dilalui kendaraan saat musim mudik Lebaran pada Juni 2017.

(Baca: Jokowi Targetkan Tol Batang-Semarang Dilalui Mudik Lebaran 2017)

Untuk memastikan akselesarasi proyek ini, Menteri Basuki meninjau langsung pembangunannya, kemarin (20/2). Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumberdaya Air Hari Suprayogi, Direktur Utama PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) David Wijayanto dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja, juga ikut menemani Basuki.

Mereka menyusuri ruas tol tersebut mulai dari Kartosuro hingga Ngawi. Pada beberapa titik, Basuki berhenti dan turun untuk melihat kualitas pekerjaan, mendengarkan penjelasan dari pelaksana proyek, dan memberikan arahan terkait kendala yang dihadapi. 

"Ini kunjungan saya yang kelima untuk mengecek progres pembangunan jalan tol Solo - Ngawi. Ditargetkan bisa dilalui pemudik dari Kartosuro-Ngawi untuk menghindari kemacetan di sekitar Kota Solo yang padat," kata Basuki dalam keterangannya, Selasa (21/2). 

Pada Mei mendatang Basuki akan kembali melihat perkembangan proyek tersebut. Menurutnya, dengan turun ke lapangan, berbagai masalah yang menghambat proyek, dapat segera dicarikan solusinya.  dengan tetap berpegang pada peraturan dan prosedur yang berlaku.

Dia mencontohkan upayanya agar konstruksi jalan tol tetap dapat dilakukan secara paralel dengan proses administrasi pembebasan lahan. Basuki menelpon Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk meminta izin.

Tol Solo-Ngawi merupakan jalan tol yang strategis sebagai bagian Tol Trans Jawa yang ditargetkan tersambung pada tahun 2018 mendatang. Makanya pemerintah memberikan dukungan penuh, untuk proyek ini.

Dukungan ini bukan hanya dalam pembebasan lahan tapi juga konstruksinya pada ruas Colomadu - Karanganyar sepanjang 20,9 Km. Hingga kemarin, progres pembebasan tanah pada jalan utama ruas tol ini sudah mencapai 100 persen dengan progres konstruksi 97,21 persen.

(Baca: Urai Kemacetan, Anggaran untuk Jalan Pantura Naik Dua Kali Lipat)

PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) bertanggung jawab membangun ruas tol mulai dari Karanganyar sampai Ngawi sepanjang 70,30, yang terbagi menjadi dua paket. Paket 1 dari Karanganyar-Mantingan sepanjang 35,15 km, pembebasan lahannya sudah 91,7 persen dan kontruksi 73 persen. Sementara paket 2 Mantingan-Ngawi sepanjang 35,15 Km, progres lahannya saat ini sebesar 92,4 persen dan konstruksi 48,8 persen. 

Pada paket 1,lahan yang belum dibebaskan berada pada lokasi pembangunan 30 overpass yang akan dibangun. “Sementara untuk paket 2, konstruksinya terkendala  lahan yang belum bebas yang tersebar di beberapa titik," kata Direktur Utama PT SNJ David Wijayanto.