Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan pabrik keramik senilai Rp 300 miliar di Mojokerto, Jawa Timur. Pabrik milik PT Arwana Citramulia itu berkapasitas 8 juta meter persegi per tahun.
“Kami memberikan apresiasi kepada PT. Arwana Citramulia Tbk. yang melakukan kontribusi terhadap industri keramik nasional dengan pembangunan pabrik barunya,” kata Airlangga melalui siaran persnya, Senin (9/1).
Airlangga menyatakan, industri keramik nasional menunjukkan kinerja positif melalui nilai penjualan yang tumbuh sekitar 10-15 persen per tahun. Saat ini, kapasitas produksi terpasang ubin keramik nasional sebesar 580 juta meter persegi. Dari jumlah itu, realisasi produksi ubin keramik mencapai 350 juta meter persegi pada tahun 2016.
(Baca juga: Bernilai Rp 1.400 Triliun, Industri Makanan Diprediksi Tumbuh 8 Persen)
Menurut Airlangga, sebanyak 87 persen produksi keramik nasional di pasarkan di dalam negeri. Sementara sisanya di ekspor ke negara-negara di kawasan Asia, Eropa dan Amerika. “Produksi keramik nasional, antara lain ubin, tableware, sanitari, genteng (rooftile),” katanya.
Menurutnya, industri keramik di Indonesia merupakan salah satu kelompok sektor yang diandalkan sebagai penggerak kinerja industri nasional selama 25 tahun terakhir. Selain itu juga menjadi salah satu industri unggulan karena dukungan ketersediaan bahan baku berupa sumber daya alam yang tersebar di wilayah Indonesia.
Dengan program pemerintah dalam meningkatkan pembangunan properti dan perumahan, diharapkan pula meningkatkan konsumsi keramik nasional. “Industri keramik nasional dalam jangka panjang cukup prospektif seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat,” ujar Airlangga.
(Baca juga: Sarung Jokowi dan Lesunya Industri Tekstil Tanah Air)
CEO PT. Arwana Citramulia Tbk. Tandean Rustandy mengatakan, perusahaan telah mengembangkan usahanya di daerah Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan serta melakukan perluasan kapasitas produksi terpasang dengan pembangunan pabrik kelima di Mojokerto, Jawa Timur. Sehingga total kapasitas produksi terpasang sebelumnya 49,37 juta meter persegi per tahun menjadi 60 juta meter persegi per tahun.
Menurut Tandean, pabrik terbarunya di Mojokerto akan menyerap 350 tenaga kerja.”Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ubin keramik dan membuka lapangan kerja khususnya wilayah Jawa Timur, Bali, dan Indonesia bagian Timur,” ujarnya.
(Baca juga: Pasokan Melimpah, Bisnis Properti Tahun Ini Masih Lesu