Industri Kecil Targetkan Produksi Alas Kaki Senilai Rp 24,25 Triliun

Katadata | Donang Wahyu
Penulis: Pingit Aria
4/1/2017, 12.05 WIB

Sepanjang 2016, investasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) di sektor produksi alas kaki mencapai Rp 2,8 triliun. Dari jumlah itu, nilai produk yang dihasilkannya mencapai Rp 22,8 triliun.

“Kami memproyeksikan, nilai produksi sektor ini akan meningkat pada tahun 2017 sebesar Rp 24,25 triliun,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui siaran pers, Rabu (4/1).

Airlangga berjanji untuk terus memperhatikan IKM dalam negeri. Kemarin, ia menemui pelaku industri kecil dan menengah yang memproduksi alas kaki di di Desa Mekar Jaya dan Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Bogor.


Kontribusi Industri Terhadap PDB Menurut Wilayah

Ia menyampaikan, rata-rata nilai investasi yang ditanamkan pengusaha kecil dan menengah untuk menjalankan usaha produksi sepatu dan sandal sebesar Rp 37 juta. Sementara itu, untuk menghasilkan produknya, diperlukan bahan baku utama yang rata-rata bernilai Rp 6,5 juta dalam satu bulan.

Dari sana, nilai penjualan dari hasil industri ini rata-rata Rp 14 juta per bulan. “Dengan hasil produksi tersebut didapatkan nilai tambah rata-rata sebesar Rp 6,8 juta dalam satu bulan," kata Airlangga.

(Baca juga: Industri Kecil Bisa Ikut Lelang Pengadaan Barang Pemerintah)

Menurut Airlangga, industri kecil dan menengah yang memproduksi alas kaki juga terbukti mampu menyerap cukup banyak tenaga kerja. Saat ini, rata-rata jumlah pekerja di setiap satu unit usaha sekitar 1-19 orang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri kecil dan menengah alas kaki tergabung dalam kelompok penyamakan dan produk kulit. Pada 2010, kelompok usaha tersebut berjumlah 32.910 unit dengan jumlah penyerapan tenaga kerja mencapai 114.495 orang di seluruh Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah, Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih memperkirakan pertumbuhan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki tahun 2016 sebesar 7,74 persen. “Hingga Oktober 2016, ekspor produk alas kaki dari Indonesia mencapai US$ 3,7 miliar,” ujarnya.

(Baca juga:  Rapor 2016 Pemimpin Asia, Jokowi Mencetak Nilai Biru)

Gati menyampaikan, untuk mendukung industri alas kaki nasional, pemerintah akan mengenakan pajak ekspor bahan baku kulit. “Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan bahan baku dalam negeri,” katanya.

Kementerian Perindustrian mencatat, industri kecil yang memproduksi alas kaki paling banyak tersebar di Jawa Barat dan Jawa Timur. “Konsentrasi di Jawa Barat berada di daerah Bogor, Bandung, dan Tasikmalaya, sedangkan untuk Jawa Timur di daerah Pasuruan, Sidoarjo, Mojokerto. Jombang dan Magetan,” kata Gati.

(Baca juga: PT KAI Gelar Bazar Industri Kecil di 14 Stasiun Besar)

Reporter: Pingit Aria