Proyek ini dikerjakan oleh PT Meta Adhya Tirta Umbulan, yang merupakan konsorsium PT Medco Gas Indonesia dan PT Bangun Cipta Kontraktor. Skema proyeknya adalah Built Operate Transfer (BOT) dengan masa konsesi selama 25 tahun.

Dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 liter air per detik, air baku dari Umbulan akan disalurkan ke lima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Jawa Timur. Perinciannya, PDAM Surayabaya sebanyak 1.000 liter per detik, PDAM Kabupaten Pasuruan 410 liter per detik, PDAM Kota Pasuruan 110 liter per detik, PDAM Kota Sidoarjo 1.200 liter per detik, dan PDAM Kota Gresik 1.000 liter per detik. Jaringan pipa ke lima kota kabupaten ini merentang sepanjang 92,3 kilometer.

Direktur Utama PT SMI Emma Sri Martini mengatakan, proyek yang akan rampung pada awal 2019 ini kelak akan menghemat pengeluaran air bersih 1,3 juta warga masyarakat sebesar Rp 1,2 triliun per tahun. “SPAM Umbulan juga dapat menghemat biaya kesehatan sekitar Rp 100 miliar per tahun,” katanya.

(Baca: Pemerintah Targetkan Seluruh Masyarakat Terakses Air Minum di 2019)

Sedangkan Soekarwo mengatakan, setelah SPAM Umbulan beroperasi akan menambah 3,35 persen warga yang terakses air bersih di Jawa Timur. Jadi, totalnya ada 388 juta atau 80 persen warga Jawa Timur yang menikmati fasilitas air bersih.

Seperti diketahui, berdasarkan data statistik, pencapaian pemenuhan akses air minum hingga tahun 2015 baru sebesar 70,79 persen, yang terdiri daru 81,30 persen di perkotaan dan 60,58 persen di pedesaan. Presiden Joko Widodo menargetkan pemenuhan target air bersih hingga 100 persen pada 2019.

Jadi, masih diperlukan 27 juta sambungan rumah air bersih baru atau perlu pertumbuhan 7,2 persen akses konsumen baru per tahun. Karena itulah, selain SPAM Umbulan, pemerintah sedang mempercepat pengembangan proyek SPAM di Semarang Barat, Lampung, Jatiluhur, Mebidang, Maminasata, Jatigede, dan Wasusokas.

Halaman: