Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) menargetkan pembangunan 30 ribu unit rumah tahun depan. Hal ini dilakukan untuk mendukung program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo.
Masalahnya, rencana ini masih terhambat pengadaan lahan. "Kalau di Perumnas itu kita ada problem di lahan. Lahan kan kita harus bebasin," kata Direktur Utama Perumnas Bambang Triwibowo saat ditemui di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Kamis (29/12).
Bambang menjelaskan, Perumnas setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 1,2 triliun hanya untuk melakukan pengerjaan konstruksi untuk merealisasikan target tersebut. Karenanya, Perumnas akan menggandeng beberapa pihak untuk membantu pendanaannya. Di antaranya dari pinjaman perbankan, KPR internal, dan dari BPJS Ketenagakerjaan.
(Baca juga: BTN Beri Kemudahan KPR untuk 6 BUMN dan Peserta BPJS)
Namun, agar arus keuangan yang keluar tidak terlalu besar, Bambang menjelaskan, Perumnas juga akan melakukan kerjasama dengan berbagai BUMN seperti PT Kereta Api Indonesia (Persero), PTP Medan, dan Semen Indonesia untuk menyediakan lahan. "Jadi lahannya nanti dari mereka," ujar Bambang.
Sebelumnya, PT KAI telah bekerja sama dengan Perumnas untuk membangun hunian vertikal di areal sekitar stasiun kereta api. Kedua perusahaan baru saja menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)
Ada tiga lokasi stasiun yang akan dibangun proyek ini. "Ini yang pertama tiga lokasi, terus terang diharapkan bisa di tempat yang lain," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno usai acara peluncuran kartu 'Railpay' di Stasiun Juanda, Jakarta, Senin (18/12).
(Baca juga: Bantu TKI, Pemerintah Luncurkan Program Desa Migran di Indramayu)
Ketiga lokasi tersebut adalah di sekitar lahan Stasiun Bogor, Stasiun Pondok Cina, dan Stasiun Tanjung Barat. Rini mendorong agar peletakan batu pertama (groundbreaking) bisa segera dilakukan. Bahkan dia pun memberikan target kepada KAI dan Perumnas untuk memulai konstruksi proyek ini pada kuartal I-2017.
Total tempat tinggal yang akan terbangun di tiga lokasi ini diperkirakan mencapai 5.000 unit. Di Stasiun Bogor, total lahan yang digunakan untuk proyek hunian ini mencapai 4,2 hektare. Sedangkan di Stasiun Pondok Cina dan Tanjung Barat, masing-masing 1 hektare.
(Baca juga: Pemerintah Targetkan Seluruh Masyarakat Terakses Air Minum di 2019)