Pemerintah Jamin Stok Beras Aman sampai Maret 2017

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
23/12/2016, 15.26 WIB

Kementerian Perdagangan menjamin pasokan barang kebutuhan pokok aman hingga 3 bulan ke depan. Bahkan stok di tingkat distributor untuk komoditas yang tidak mudah rusak seperti beras dan gula terpantau aman hingga 4 bulan.

“Saat-saat menjelang tahun baru ini, para distributor telah menganfisipasi dengan menambah persediaan barang untuk memenuhi kenaikan permintaan” Kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Jumat (23/12/2016).

Berdasarkan pantauan Kementerian Perdagangan, stok beras di Bulog di beberapa daerah dilaporkan cukup aman untuk memenuhi kebutuhan hingga Maret 2017. Stok tersebut terdiri dari stok beras miskin (Raskin) dan stok beras komersial.

(Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Harga Bahan Pokok Diklaim Stabil)

Enggar menyatakan, di Cipinang sendiri terdapat 25 ribu hingga 30 ribu ton perputaran beras per pekan. Sementara persediaan di Bulog sendiri mencapai 1,6 juta ton untuk lima bulan. Dari sisi pengusaha, mereka mengakui minimal mesti punya stok sampai empat bulan.

Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) yang anggotaannya banyak di daerah dan Pasar Induk Cipinang misalnya, telah menjamin stok aman. “Jadi dari Desember sampai Februari aman. Mereka (pengusaha) bilang kami punya stok sampai 4 bulan aman.” Kata Enggar.

Enggar mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan asosiasi pedagang gula indonesia. Dari para pengusaha Enggar mendapatkan kepastian bahwa stok gula konsumsi aman sampai empat bulan ke depan. “Kita juga sepakat di awal tahun harga di kemasan bisa Rp 12500 tapi kita akan jembatani produsen dengan distributor utama yang memang kuasai lebih dari 70 persen stok.”katanya.

(Baca juga:  Jelang Tahun Baru, Harga Cabai Merah, Telur dan Daging Ayam Naik)

Dalam rangka menjamin jumlah stok, mengetahui volume pasokan, serta jangka waktu kecukupan stok untuk konsumsi Kememnterian Perdagangan telah melakukan koordinasi dan pertemuan dengan beberapa asosiasi pengusaha pokok. Selain Perpadi, ada juga Asosiasi Pedagang Gula Indonesia (APGI), Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), dan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO).

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga telah memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman antara Perum Bulog dengan Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) pada 21 Desember 2016. Keduanya akan bermitra dalam pendistribusian daging sapi dengan harga Rp 80 ribu per kilogram sesuai dengan harapan pemerintah.

Sementara itu, distribusi barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan terigu ke wilayah Indonesia Timur seperti Ambon, Manado, Kupang, Jayapura, dan Manokwari akan terus di pasok dari Surabaya dan Makassar.

(Baca juga:  Musnahkan Rokok dan Miras, Sri Mulyani: Negara Rugi Rp 12 Miliar)

Enggar mengatakan pasokan ke wilayah-wilayah tersebut terbilang aman sebab adanya program tol laut yang membuat distribusi pasokan barang kebutuhan pokok jadi lebih lancar. Untuk pengiriman beras dari Cipinang sendiri terdapat peningkatan 37.500 ton pada 23-26 Desember karena mengantisipasi buka tutup jalan.

Reporter: Muhammad Firman