Kembangkan Danau Toba, Pemerintah Bangun 2 Ruas Tol Tahun Depan

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Safrezi Fitra
2/8/2016, 11.26 WIB

Pemerintah berencana membangun dua ruas jalan tol untuk mempermudah akses menuju Danau Toba. Pembangunan infrastruktur ini dilakukan akan mendukung pengembangan Danau Toba menjadi salah satu ikon pariwisata Indonesia berkelas dunia.  

Kedua ruas tol yang akan dibangun adalah Tebing Tinggi – Siantar dan Siantar – Parapat. Saat ini Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang melakukan studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) untuk pembangunan tol tersebut.

Pembangunan infrastruktur jalan ini akan mempersingkat waktu tempuh yang dibutuhkan ke Danau Toba. Selama ini perjalanan dari Medan hingga Danau Toba bisa memakan waktu sekitar lima jam.

“Kedua ruas tersebut akan menghemat waktu sampai dengan kurang lebih satu jam dari Tebing Tinggi menuju Danau Toba,” Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hermanto Dardak dalam keterangannya, seperti dikutip dari situs resmi Kementerian PUPR, Senin (1/8). 

Dia mengungkapkan hal ini saat menghadiri Musyawarah Adat Batak di Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, akhir pekan lalu. Sekitar 213 tokoh masyarakat adat Batak hadir dalam pertemuan tersebut.

Selain pembangunan dua ruas tol ini, pemerintah juga akan meningkatkan status dari beberapa jalan di sekitar kawasan Danau Toba menjadi jalan nasional. Salah satunya adalah jalan lingkar luar Danau Toba sepanjang 360 kilometer.

Untuk kawasan sekitar Danau Toba, saat ini di Kabupaten Samosir akan dikembangkan pembangunan Jembatan Tano Ponggol yang menghubungkan Pulau Samosir dan Pulau Sumatera. Jembatan Tano Ponggol ini berpotensi bisa mengembangkan perekonomian warga yang berada di Pulau Samosir.

“Kami merancang konsep jembatan ini dengan tiga pilar yang sesuai dengan estetika adat dan budaya Sumatera,” kata Hermanto.

Kementerian juga memiliki beberapa program pendukung lainnya, seperti normalisasi saluran Tano Ponggol dan pembersihan tanaman eceng gondok di Danau Toba. Nantinya juga ada pelayaran yang dapat membawa wisatawan mengelilingi Pulau Samosir.

Hermanto juga berkomitmen Kementerian PUPR akan terus memantau pembangunan infrastruktur yang mendukung kawasan pariwisata. Termasuk diantaranya, pembangunan livable city atau kota layak huni di sekitar kawasan Danau Toba.

Gubernur Sumatera Utara, Teuku Erry Nuradi mengatakan Sumatera Utara merupakan salah satu daerah yang memiliki multi etnis. Setidaknya, ada delapan etnis lokal, enam di antaranya ialah puak Batak. Masyarakat majemuk ini adalah potensi besar untuk mendukung dan memacu pembangunan.

Danau Toba merupakan salah satu dari 10 kawasan wisata yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. Keseriusan ini dibuktikan dengan membentuk Badan Otorita di setiap kawasan tersebut. Kementerian Koordinator Bidang Maritim telah membuat rencana induk (master plan) mengenai hal ini. Rencananya konsep Danau Toba akan dijadikan Monaco of Asia.

Pengembangan dilakukan untuk meningkatkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata. Pemerintah menargetkan pada 2019 penerimaan devisa dari sektor pariwisata mencapai US$ 20 miliar pada 2019, meningkat dua kali dari tahun lalu yang hanya berkisar US$ 10 miliar.