Badan usaha pemenang lelang pembangunan jalan tol Batang - Semarang menandatangani perjanjian penjaminan dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, hari ini. Dengan begitu, pemerintah yakin ruas tol Trans Jawa bagian dari Jakarta - Semarang bisa selesai pada 2018.
Perusahan yang memenangkan lelang adalah PT Jasa Marga Semarang Batang, konsorsium antara PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya Toll Road. Nilai investasi ruas sepanjang 75 kilometer ini diperkirakan Rp 11 triliun. Proyek tersebut akan menyatukan jalur dari Merak - Banyuwangi. Infrastruktur ini menjadi proyek pertama yang mendapat jaminan dari Menteri Keuangan melalui PT Penjaminan Infrastruktur.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono mengatakan tol ini merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis nasional yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016. Dua tahun lagi, jalur tersebut menuntaskan sisa pembangunan ruas Semarang hingga Surabaya. (Baca: Tol Trans Jawa Akan Beroperasi 2018).
“Dengan begitu, program konektivitas tol Trans Jawa dan Sumatera akan lebih lancar pada 2018-2019,” kata Basuki saat penandatanganan perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Batang - Semarang di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 27 April 2016.
Proyek ini, kata Basuki, juga mendapat dana talangan lahan yang baru disetujui oleh Kementerian Keuangan. Sudah disepakati pula amandemen Badan Pembangunan Jalan Tol berupa penjaminan oleh PT Penjaminan Infrastruktur senilai Rp 7,9 triliun untuk 17 ruas tol Sumatera dan Jawa. Lalu, penjaminan selanjutnya sebesar Rp 13,2 triliun untuk 21 ruas tol.
Sebelumnya, pemerintah memang menargetkan pembangunan jalan tol Trans Jawa sepanjang 806 kilometer akan selesai dan beroperasi pada 2018. Tol ini menghubungkan menghubungkan Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. (Lihat juga: Ditender Ulang, Lima Kontraktor Berebut Tol Batang – Semarang).
Saat ini pemerintah membagi pembangunannya menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah menghubungkan Jakarta hingga Surabaya. Tahap kedua menghubungkan Merak hingga Banyuwangi, yang akan dikerjakan setelah tahap pertama selesai. Untuk tahap pertama, sebagian ruas jalan tol Trans Jawa sudah beroperasi, tapi belum seluruhnya terhubung. Beberapa ruas tol yang sudah beroperasi di antaranya dari Merak – Jakarta - Cikampek dan Palimanan – Kanci - Pejagan.
Pembangunan tahap pertama memprioritaskan sembilan ruas tol sepanjang 615 kilometer. Ruas tol tersebut adalah Cikampek - Palimanan, Pejagan - Pemalang, Pemalang - Batang, Batang - Semarang, Semarang - Solo, Solo - Ngawi, Ngawi - Kertosono, Mojokerto – Jombang - Kertosono, dan Mojokerto - Surabaya.
Sementara itu, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menambahkan bahwa instansinya mendukung penjaminan persoalan lahan. Bentuk jaminannya berkaitan dengan risiko politik, termasuk mengurangi hambatan birokrasi yang berbelit. Nantinya, jaminan ini akan diganti oleh Badan Layanan Umum. (Baca juga: Hutama Karya Yakin Sebagian Empat Tol Sumatera Kelar Tahun Ini).
Kebijakan semacam ini, kata Bambang, sangat dibutuhkan oleh swasta. Karenanya, dia berharap swasta makin tertarik membangun infrastruktur karena ada kepastian. “Jangan sampai Jasa Marga yang selaku punya jalan, suatu hari, Menpupera (Menteri Pekerjaan Umum) tiba-tiba sebel lalu dicopot. Ini contoh. Maka ada risiko yang dihadapi Jasa Marga dan itu yang di-cover dalam perjanjian hari ini,” ujar Bambang.