KATADATA ? Perusahaan otomotif Jepang, Suzuki Motor Corporation berencana menambah investasi pabriknya di Indonesia senilai US$ 1 miliar. Siang ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Suzuki Osamu Suzuki untuk membicarakan rencana investasi tersebut.
?Pihak Suzuki dilaporkan akan menyampaikan perkembangan rencana investasi di Indonesia senilai US$ 1 miliar,? seperti dikutip dari situs resmi Sekretaris Kabinet, Selasa (24/3).
(Baca: Jepang Akan Jadikan Indonesia Basis Produksi Otomotif)
Tambahan investasi ini akan dilakukan lewat mitra strategis Suzuki di Indonesia, PT Indomobil Sukses International. Produksi dan penjualan mobil dan sepeda motor Suzuki dilakukan lewat grup Indomobil.
Komisaris Utama Indomobil Subronto Laras, yang juga akan ikut dalam pertemuan tersebut, mengatakan rencananya Suzuki akan meningkatkan nilai investasi tersebut, dari US$ 1 miliar menjadi US$ 1,3 miliar. ?Tahap awal, investasi Suzuki mencapai US$ 1 miliar. Investasi akan ditingkatkan setiap kuartal sepanjang 2017 hingga menjadi US$ 1,3 miliar,? ujar Subronto seperti dikutip harian Investor Daily, Selasa (24/3).
Dengan investasi ini, Suzuki akan membangun pabrik keempat di Kawasan Industri Delta Mas, Bekasi Jawa Barat. Di atas lahan seluas 120 hektare, pabrik ini akan dibangun dengan kapasitas produksi 170.000 unit mobil dan 1 juta unit motor per tahun. Sekitar 30 persen hasil produksi pabrik tersebut nantinya akan diekspor, dengan tujuan utama kawasan Timur Tengah dan ASEAN.
Selain menemui Suzuki, Presiden dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah pimpinan perusahaan lain, dari J Power, IHI Corp, JICA, IX NEO, dan JBIC. J Power akan menyampaikan rencana investasinya pada sektor pembangkit listrik di Jawa Tengah. IHI Corp akan melaporkan rencana ekspansi industri perkapalan dan industri mesin. Kemudian dengan IX Neo, akan membahas rencana kerjasamanya dengan Pertamina dalam rangka pembaruan kapasitas sumur migas di Kalimantan Timur.
Pertemuan Presiden dengan Badan Kerjasama Internasional Jepang atau Japan Internasional Cooperation Agency (JICA) akan membahas perkembangan kerja sama bilateral dengan Indonesia. Sedangkan dengan JBIC (Japan Bank for International Cooperation), akan membahas tentang rencana pendanaan beberapa proyek infrastruktur dan energi.
Pagi ini, waktu Jepang, Presiden Jokowi sudah melakukan pertemuan dengan para pengusaha yang tergabung dalam Japan External Trade Organization (JETRO), di Hotel New Otani, Tokyo. Dalam pertemuan tersebut, Chairman JETRO menyampaikan laporan mengenai penyelenggaraan Business Forum dan aktivitas kerjasama JETRO dengan Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel dan Ketua BKPM Franky Sibarani telah menandatangi Nota Kesepahaman di bidang perdagangan dan investasi dengan pemimpin JETRO. Setelah bertemu dengan JETRO, Presiden Jokowi dijamu makan siang oleh Keidanren (Federasi Bisnis Jepang) dan Kadin Jepang.