2012, Berau Coal Rugi US$ 180 Juta

KATADATA
KATADATA
Penulis:
Editor: Arsip
3/6/2013, 10.10 WIB

KATADATA ? PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) akhirnya merilis kinerjanya, Jumat (31/5). Sama seperti mayoritas Grup Bakrie lainnya, sepanjang 2012, BRAU membukukan penurunan kinerja, bahkan mengalami rugi bersih.

Pada 2012, BRAU membukukan rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 180,94 juta. Padahal, tahun 2011, BRAU masih mencetak untung senilai US$ 109,67 juta. Penjualan BRAU selama 2012 juga turun 7,83 persen dari sebelumnya US$ 1,66 miliar menjadi US$ 1,53 miliar. Kenaikan beban pokok penjualan sebesar 6,86 persen menjadi US$ 1,02 miliar mengakibatkan laba kotor BRAU tahun lalu anjlok 27,50 persen menjadi US$ 506,68 juta.

Analis Andhalan Artha Advisindo Securities, Janson Nasrial menilai rugi bersih yang dialami oleh BRAU lebih disebabkan besarnya biaya stripping (pengupasan) dan bunga utang. Seharusnya, kata Janson, BRAU menurunkan volume produksi untuk menurunkan stripping ratio-nya untuk meningkatkan laba bersih. Karena dalam kondisi harga penjualan rata-rata atau average selling price (ASP) renfah seperti saat ini, upaya untuk menaikkan volume produksi menjadi sia-sia.

BRAU, dalam laporan keuangannya, juga menyatakan telah membatalkan dua penjualan anak usahanya. Pertama adalah penjualan 100 persen PT Pelayaran Sanditia Perkasa Maritim kepada PT Marus Maritim. Kedua, penjualan 100 persen PT Mutiara Tanjung Lestari kepada Ares Access Limited dan PT Kasymir Zaldi. Tidak dijelaskan detail alasan dari pembatalan tersebut.

Reporter: Redaksi