Potong Anggaran, Pertumbuhan Ekonomi Tak Berkurang

KATADATA/
KATADATA | Agung Samosir
Penulis:
Editor: Arsip
23/5/2014, 00.00 WIB

KATADATA ? Pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,5 persen tahun ini meskipun ada pemotongan anggaran belanja pemerintah hingga Rp 100 triliun. Alasannya, belanja pemerintah tak banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Menurut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, pertumbuhan ekonomi kuatal I/2014 bukan didorong belanja pemerintah, namun berasal dari investasi, konsumsi dan ekspor.

"Utamanya perlambatan ekonomi itu bukan karena anggaran. Belum dipotong saja pertumbuhan sudah melambat," ujar Bambang di Kementerian Keuangan, Jumat 23 Mei 2014.

Dari sisi ekspor, jika aturan ekspor mineral sudah selesai akan membuat ekspor kembali normal. Kunci lainnya, menjaga pertumbuhan investasi untuk menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. "Selama memberikan insentif yang benar, pertumbuhan bisa tetap mencapai 5,5 persen," ujarnya.

Meski demikian pemangkasan anggaran ini tetap menyumbang perlambatan ekonomi. Namun setidaknya tidak menimbulkan inflasi sehingga konsumsi masyarakat tetap bisa dijaga.

Pemangkasan anggaran, lanjut Bambang, mempertimbangkan proyek-proyek yang diperkirakan tak mengganggu operasional. Anggaran kementerian/lembaga yang akan dipangkas seperti pembangunan gedung kantor dan belanja mobil dinas. "Bukan yang infrastruktur dasar misalkan soal Pantura menjelang lebaran," katanya.

Badan Pusat Statistik mencatat produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada kuartal I/2014 sebesar Rp 2.401,2 triliun. Dari jumlah tersebut, peranan konsumsi pemerintah sebesar  6,8 persen. Penyumbang PDB terbesar masih konsumsi rumah tangga dengan porsi 56,4 persen. Disusul Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi 30,8 persen  dan ekspor 23,7 persen.

Reporter: Rikawati