Industri Manufaktur Rugi Besar

Arief Kamaludin|KATADATA
KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis:
Editor: Arsip
9/5/2014, 15.37 WIB

KATADATA ? Kementerian Perindustrian memastikan nilai kerugian industri sektor manufaktur akibat kenaikan tarif listrik industri, jauh lebih besar dari penghematan kas negara dari mengurangi subsidi listrik.

Staf khusus Menteri Perindustrian Benny Soetrisno mengaku mendapat konfirmasi langsung dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), bahwa penghematan negara dari pencabutan subsidi listrik ini hanya sekitar  Rp 5,6 triliun.

?Saya sudah konfirmasi dengan PLN (mengenai angka penghematan),? ujar Benny, seperti dikutip harian Bisnis Indonesia, Jumat (9/5).

Padahal dari perhitungan sementara Kementerian Perindustrian dan asosiasi industri yang sudah berjalan, kerugian yang diderita sektor manufaktur justru lebih besar. Totalnya bisa mencapai Rp 8,9 triliun.

Menurutnya kerugian yang cukup besar tersebut, karena yang terkena dampak paling besar adalah sejumlah industri hulu. Sementara dampak di industri hulu ini kemudian dilanjutkan sampai ke hilir.

Meski demikian, angka kerugian tersebut masih sementara. ?Untuk finalisasinya belum selesai, karena masih dalam proses perhitungan menyeluruh,? ujarnya.

Reporter: Redaksi