Di Tengah Pandemi, Realisasi Investasi Manufaktur Kuartal I Naik 44,7%

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Kementerian Perindustrian mencatat realisasi investasi ke sektor manufaktur sepanjang kuartal I 2020 meningkat 44,7% menjadi Rp 64 triliun.
Penulis: Agung Jatmiko
27/4/2020, 14.05 WIB

Kemudian, Industri Kimia dan Farmasi mampu meraup investasi sebesar Rp 9,83 triliun, Industri Mineral Non Logam sebesar Rp4,34 triliun, dan serta Industri Karet dan Plastik sebesar Rp 3,03 triliun.

Diikuti oleh, Industri Kertas dan Percetakan yang mampu mengundang invetasi masuk sebesar Rp 2,99 triliun, Industri Kendaraan Bermotor dan Alat Transportasi Lain sebesar Rp 2,14 triliun, serta Industri Mesin, Elektronik, Instrumen Kedokteran, Peralatan Listrik, Presisi, Optik dan Jam dengan investasi masuk sebanyak Rp1,99 triliun.

Sebelum terjadi pandemi Covid-19, sektor manufaktur masih menunjukkan gairah yang positif. Hal ini tercermin pada capaian Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia yang dirilis oleh IHS Markit, pada Februari 2020 berada di posisi 51,9 atau tertinggi sejak tahun 2005.

Menperin pun meyakini, ekonomi Indonesia bakal mengalami rebound lebih cepat paska pandemi Covid-19. Keyakinan ini muncul setelah ekonomi Tiongkok mengalami rebound yang lebih cepat dari perkiraan banyak pihak.

“Ketika pandemi Covid-19 reda, maka ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih cepat,” katanya.

(Baca: Imbas Covid-19, Pertumbuhan Industri Diramal Terpangkas Jadi 2,5%)

Halaman: