Pemerintah Ancam Tindak Oknum yang Gelembungkan Harga Gula dan Bawang

ANTARA FOTO/Fauzan/pras.
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4/2020). Pemerintah menyatakan bakal menindak oknum yang melambungkan harga gula di pasar.
Penulis: Ekarina
13/5/2020, 20.23 WIB

Pemerintah akan menindak tegas oknum yang sengaja mempermainkan harga gula pasir dan bawang merah di tengah pandemi Covid-19. Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga pangan saat ramadan dan menjelang Lebaran.

Menteri Koordinator Airlangga Hartarto mengatakan, untuk mencegah permainan harga gula pasir,  Satuan Tugas (satgas) pangan telah mengawasi proses pelelangan.

Pasalnya, gula pasir saat ini menjadi salah satu bahan pokok yang harganya melambung menjadi Rp17.500 per kilogram di pasar tradisional, atau jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram.

(Baca: Harga Gula Masih Tinggi Akibat Keterlambatan Impor dan Distribusi)

Selain itu, harga bawang merah juga saat ini masih cukup tinggi. “Jika ada yang memanfaatkan situasi, satgas pangan sudah ditugasi untuk monitor setiap saat,” ujar Airlangga pada jumpa pers seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

Dalam rapat itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran kementerian untuk mengungkap penyebab tingginya harga gula pasir dan bawang merah.

Halaman:
Reporter: Antara