Tertekan Daya Beli, Bisnis Retail Kuartal II Diramal Tumbuh Minus 3%

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.
Pengunjung melintas di depan salah satu toko saat hari pertama pembukaan kembali pusat perbelanjaan di Paris Van Java mall, Bandung. Pertumbuhan industri retail diprediksi terkontraksi minus 3% di kuartal II.
Editor: Ekarina
5/8/2020, 05.00 WIB

Tercatat dari anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang jumlahnya mencapai Rp 695 triliun tingkat penyerapannya baru sekitar 20% atau setara Rp 141 triliun. "Kami berharap Satgas pemulihan ekononmi nasional dan Menteri BUMN dapat merealokasikan Rp 100 triliun melalui 15 bank itu kiranya bisa masuk juga ke retail modern," kata dia.

Pemulihan Ekonomi 

Pengusaha berharap kondisi industri mulai membaik di triwulan ketiga 2020 seiring kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai wilayah. Harapan ini bisa jadi tercermin pada survei indeks ekspektasi penjualan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) akan meningkat di level 133 poin pada Agustus dan meningkat lagi di November pada level 149 poin.

Kondisi yang sama pun terjadi pada indeks harga konsumen yang berada di level 118 poin di bulan yang sama. Dengan begitu, pertumbuhan kinerja di triwulan ketiga akan meningkat positif di angka 0% atau bahkan 2% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional 0% sesuai dengan perkiraan Bank Dunia. "Itu semua akan hilang dikala ada gelombang kedua virus corona," ujar Roy. 

Sementara itu, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan kegiatan ekonomi berangsur pulih sejak pelonggaran PSBB pada Juni 2020. "Tetapi tetap di bawah normal," kata Piter.

Menurut dia, hal itu menunjukkan pertumbuhan ekonomi tetap akan negatif sepanjang 2020. Pertumbuhan ekonomi tahun ini pun diproyeksi tetap negatif selama pandemi Covid-19.

CORE memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan kedua 2020 akan berada di kisaran minus 5%. Setelah itu, pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga 2020 sebesar minus 3-4% dan triwulan IV minus 1-2%.

"Dengan demikian, keseluruhan tahun minus 2-3%," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto