Lockdown & Kontraksi Permintaan Dunia, Ekspor Minyak Sawit Turun 11%

ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA
Siswa SD berjalan di samping tumpukan kelapa sawit di perkebunan kawasan Cimulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019). Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia menyatakan produksi minyak sawit Indonesia diperkirakan mencapai 46,6 juta ton pada 2020.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Ekarina
12/8/2020, 18.49 WIB

Gapki juga mencatat, ekspor produk turunan sawit seperti oleokimia sepanjang semester I 2020 meningkat 24,4% dibandingkan periode yang sama 2019. Peningkatan ini dikarenakan adanya permintaan permintaan yang lebih tinggi untuk bahan baku sabun dan penyanitasi tangan selama pandemi Covid-19.

Ke depan, Joko belum bisa memperkirakan arah ekspor minyak sawit Indonesia. Sebab, pemulihan ekspor dan permintaan sangat bergantung pada temuan vaksin corona  dan kebijakan tiap negara.

Seperti saat ini, kebijakan bekerja di rumah (work from home) ikut berdampak terhadap  penurunan konsumsi minyak goreng di negara tujuan eskpor. "Pemulihan ekspor pasti terjadi tapi seberapa cepat dan signifikan dampak ke demand? Saya tidak bisa menyebutkan," ujar dia.

Berbeda dengan kondisi di dalam negeri, yang mana menurutnya mulai adanya peningkatan dibandingkan tahun lalu. Konsumsi minyak sawit sepanjang semester I mencapai 8,66 juta ton, naik 2,8% dibandingkan semester I tahun lalu sebesar 8,4 juta ton.

Meski begitu, konsumsi minyak sawit dalam negeri memang sempat menurun sejak Februari hingga Juni. Pada Juni, konsumsi domestik mencapai 1,33 juta ton. atau turun 3,62% dari Mei yang sebesar 1,38 juta ton.

Secara keseluruhan, konsumsi domestik meningkat lantaran kebutuhan sabun, disinfektan, dan penyanitasi tangan bertambah. Di sisi lain, implementasi biodiesel 30% (B30) juga turut berdampak positif terhadap penyerapan minyak sawit.  

Hingga semester I 2020, pasar domestik berkontribusi 37% terhadap total penjualan minyak sawit. Dengan berbagai rencana pemerintah dalam pengembangan energi hijau, dia pun berharap nantinya kontribusi ekspor dan pasar domestik akan mencapai titik keseimbangan.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika