Kekurangan 448 Dokter Spesialis & Ruang Rawat, Ini Langkah Menkes Budi

ANTARA FOTO/ Reno Esnir/aww
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) didampingi Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir (kanan) menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (12/1/2021). Rapat tersebut membahas persiapan jelang pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
12/1/2021, 14.52 WIB

Sebagai informasi, data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada 24 Desember 2020 menyebutkan 224 dokter telah meninggal dunia akibat virus corona Covid-19. Dari jumlah tersebut, kasus kematian dokter akibat corona yang tertinggi terjadi pada Desember 2020.

IDI mencatat, ada 39 dokter meninggal akibat corona pada Desember lalu. Jumlahnya bertambah tujuh bila dibandingkan pada November lalu yang sebanyak 32 orang. Simak Databoks berikut: 

Tambahan Ruang Perawatan Covid-19

Selain jumlah tenaga kesehatan, pemerintah juga berupaya menambah jumlah ruang perawatan bagi pasien Covid-19. Perhitungan kasarnya, 30% dari jumlah kasus Covid-19 memerlukan perawatan di rumah sakit. Artinya, saat ini diperlukan 36 ribu tempat tidur untuk pasien Covid-19 dari 120 ribu kasus aktif yang ada.

Saat ini, rumah sakit umum yang berada di bawah Kementerian Kesehatan memiliki kapasitas sekitar 14 ribu tempat tidur. Namun, yang dipakai untuk Covid-19 hanya 2.700 unit.

"Saya baru tanda tangan untuk semua RS vertikal di bawah Kemenkes harus temporer meningkatkan kapasitasnya dari 20% untuk Covid-19 menjadi 30-40% . Dengan begitu bisa menambah 1.400 tempat tidur tanpa banyak fasilitas baru dan tambahan tenaga kesehatan," kata Budi.

Selain itu, ia juga meminta kerja sama dari para pengelola rumah sakit swasta untuk menambah porsi tempat tidur bagi pasien Covid-19. Sementara para Kepala daerah diminta untuk membantu menyiapkan fasilitas isolasi.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika