Penjual Daging Sapi Mogok Jualan, Kementan Pastikan Stok Cukup

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Pedagang daging sapi melayani pembeli di Pasar Setonobetek, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (20/1/2021).
21/1/2021, 10.30 WIB

Kemudian di bulan Feburari mendatang, dia menyebut rencananya akan dimulai pengapalan sapi dari negara lain, seperti Meksiko untuk menambah stok sapi bakalan di Indonesia.

“Terkait masalah harga, tetap kewenangan dari Kemendag. Infonya Kemenda sudah melakukan komunikasi dengan feedloter. Ditjen PKH juga sudah mengecek ketersediaan di lapangan. Hasilnya relatif aman sampai kebutuhan lebaran 2021," kata Nasrullah.

Senada, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menghimbau masyarakat untuk tidak khawatir. Sebab, ketersediaan stok daging cukup dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. “Kita tidak usah khawatir kekurangan. Jika kenaikan harga terjadi, Kementan siap berkoordinasi dengan Kemendag untuk mengontrolnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) telah berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Syailendra, terkait aksi mogok penjual daging sapi.

Dari pertemuan itu, dihasilkan kesepakatan seperti pedagang sapi diminta tidak menaikkan harga selama dua bulan ke depan. Namun, pemerintah juga tidak bisa menuntut pedagang untuk berjualan, meski harus menaggung kerugian.

“Karena, ini merupakan pilihan dari pedagang daging sapi. Untuk stabilisasi harga, pemerintah akan memberikan izin kepada para importir untuk melakukan impor sapi dari negara Meksiko dan sapi slaugther dari Australia,” kata Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Asnawi.

Nantinya, pemerintah akan mengumumkan harga baru daging sapi di kisaran Rp 130 ribu per kg. Setelah pengumuman tersebut penjual daging baru akan menghentikan aksi mogok dan berjualan lagi.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila