Dukung Krakatau Steel, DPR Minta Pemerintah Perketat Impor Baja

Agung Samosir|Katadata
Pabrik baja Krakatau Steel.
Penulis: Happy Fajrian
11/9/2021, 17.10 WIB

“Transformasi dan efisiensi yang dilakukan menunjukkan perbaikan positif. Optimalisasi penggunaan biaya operasional untuk aktivitas produksi dan peningkatan kinerja anak perusahaan termasuk pengembangan bisnis sangat berpengaruh memberikan kontribusi peningkatan kinerja,” ujarnya.

Upaya Krakatau Steel yang sudah semakin baik ini tentunya harus didukung dengan daya saing industri melalui serangkaian kebijakan. Terdapat dua area kebijakan yang dibutuhkan dalam meningkatkan daya saing industri besi dan baja nasional.

Pertama, penerapan wajib Standar Nasional Indonesia (SNI), dan kedua, trade remedies melalui percepatan penerapan bea masuk anti dumping (BMAD) untuk produk cold rolled coil, cold rolled sheet, hot rolled coil, BjLAS, cold rolled stainless steel, maupun perpanjangan safeguard untuk I dan H section.

Silmy mengatakan, volume impor baja pada 2020 masih cukup tinggi yaitu sebesar 4,77 juta ton. Hingga semester 1 2021, volume impor baja mencapai 3,05 juta ton, naik 16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Peningkatan impor terbesar di Semester 1 2021 terjadi pada produk cold rolled coil/sheet sebesar 42%. Dari total impor selama semester 1, sebesar 1,12 juta ton merupakan baja paduan dengan porsi 37% dari total impor. Ini melebihi kebutuhan baja paduan dalam negeri yang hanya sekitar 10%,” kata dia.

Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian Budi Susanto pun menyatakan dukungannya kepada industri baja nasional yang nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.

“Industri baja merupakan industri strategis, industri prioritas yang memang harus kita dukung dengan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan pelaku industri baja di Indonesia. Aktivitas perekonomian yang semakin pulih akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan secara keseluruhan akan memperbaiki kondisi Indonesia pasca pandemi ini,” kata Budi.

Halaman: