Krisis Listrik Cina Paksa Perusahaan Batasi Produksi, Termasuk Toyota

ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmeth
Seorang bayi duduk di kereta bayi di depan replika miniatur menara Eiffel di taman bermain "Window of the World" di Shenzhen, provinsi Guangdong, China, Minggu (8/9/2019). Foto diambil tanggal 8 September 2019. Guangdong merupakan salah satu provinsi yang mengalami pemadaman listrik.
29/9/2021, 16.30 WIB

Pabrik semikonduktor di kota Kunshan, provinsi Jiangsu juga terdampak oleh pembatasan aliran listrik. Juru bicara ASE Technology Holding Co. mengatakan bahwa, pabriknya di kota Kunshan tidak akan berproduksi  dari 27-30 September karena pembatasan penggunaan daya.

Kemudian, Provinsi Jilin Cina, yang mengalami pemadaman listrik selama akhir pekan mengatakan akan mencari lebih banyak kuota impor batubara dan mencoba untuk meningkatkan pengiriman dari Rusia, Indonesia dan Mongolia.

Pemerintah daerah provinsi timur laut tersebut mengatakan, penambang batu bara harus berproduksi dengan kapasitas penuh.
Baca Juga

Sementara itu, lembaga keuangan akan menawarkan pinjaman dengan bunga lebih rendah kepada perusahaan pembangkit listrik guna memastikan pasokan bahan bakar listrik dan pemanas cukup untuk digunakan pada musim dingin ini.

Analis Morgan Stanley mengatakan, alasan terbesar di balik kekurangan listrik di Cina adalah 60-70% pembangkit listrik tenaga batu bara melaporkan kerugian karena harga yang tinggi. Selain itu, penambang tidak memenuhi kontrak pasokan jangka panjang.

Sementara itu, Economic Information Daily melaporkan , Provinsi Guangdong yang merupakan pusat industri selatan dengan ekonomi lebih besar dari Australia telah membatasi penggunaan listrik sebanyak 15 gigawatt.

Permintaan di provinsi ini melonjak hingga mencapai 141 gigawatt, naik 11% dari tahun lalu. Namun, pembatasan di provinsi ini tidak seberat pada saat musim panas, ketika pasokan listrik dipangkas sebanyak 21 gigawatt.

Oleh karena itu, pejabat Guangdong mengatakan, bahwa mereka telah meningkatkan konsumsi daya untuk pengguna industri besar.

Mereka juga meminta pengelola gedung perkantoran untuk berhenti menggunakan lift untuk tiga lantai pertama dan mengimbau penduduk untuk menjaga suhu pendingin ruangan mereka di atas 26 derajat celcius untuk membantu menghemat daya.

Lebih lanjut, Goldman, Nomura Holdings Ltd., China International Capital Corp. dan Morgan Stanley juga telah menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB atau memperingatkan pertumbuhan yang lebih rendah karena gangguan listrik tersebut. 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi