Pemerintah Kucurkan Dana Tunai Rp 1,8 Juta ke Setiap Pelaku Pariwisata

ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/aww.
Wisatawan berfoto di Geosite Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa (26/10/2021).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Lavinda
17/11/2021, 20.25 WIB

Pandemi Covid-19 juga melumpuhkan tulang punggung perekonomian Bali. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekonomi provinsi tersebut mengalami kontraksi hingga minus 9,85 persen pada 2020. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) turun hingga 83,26% dari 6,2 juta pada 2019 menjadi hanya 1 juta pada 2020.

Pukulan terhadap pariwisata Bali bertambah keras tatkala gelombang Covid-19 kembali melonjak akibat varian Delta. Berdasarkan data BPS, hanya ada 803.378 wisman yang datang ke Indonesia sepanjang semester I-2021. Jumlah itu menyusut 74,33% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 3,13 juta kunjungan.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memperparah angka kunjungan ke Bali. Ini tercermin dari nihilnya kunjungan wisman ke Bali pada Juli 2021. Tercatat wisman ke Bali hingga Juli 2021 total hanya sebanyak 43 kunjungan, turun 99,99% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 1.069.181 kunjungan.

Minimnya kunjungan wisman itu berimbas pada tingkat hunian hotel berbintang di Provinsi Bali. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Bali mengalami penurunan sebesar 11,45 poin dari 16,68% pada Juni 2021 menjadi 5,23% pada Juli 2021. Penurunan terbesar terdapat pada TPK hotel bintang 5, yakni 16,94 poin dari 22,61% menjadi 5,67%.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika