Minyak Goreng Curah Bersubsidi akan Segera Tersedia di Pasar

ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/rwa.
Pedagang pengecer membawa jeriken berisi minyak goreng curah yang dibeli dari PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) di Pasar Masomba di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (18/3/2022).
Penulis: Andi M. Arief
18/3/2022, 20.52 WIB

Airlangga menghitung pabrikan minyak goreng curah akan memproduksi 200 juta liter per bulannya. Pemerintah akan mengevaluasi program ini setiap dua minggu sekali untuk menentukan permanenisasi subsidi.

Sebagai informasi, Airlangga sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah akan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) migor curah dari Rp 11.500 per liter menjadi Rp 14.000 per liter. Adapun, perubahan harga tersebut ditetapkan mulai berlaku pada 16 Maret 2022.

Agar BPDPKS memiliki dana yang cukup, pemerintah menaikkan batas atas harga dana pungutan (DP) ekspor menjadi US$ 1.500 per ton. Dengan demikian, menaikkan tarif ekspor dari US$ 375 per ton menjadi US$ 575 per ton.

"Dengan begitu, BPDPKS akan mempunyai uang yang cukup untuk memastikan pemerintah hadir dengan (membuat harga migor curah) seharga Rp 14 ribu per liter atau Rp 15.500 per kilogram (Kg)," kata Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi di Pasar Senen, Kamis (17/3).

Adapun, skema perhitungan BPDPKS adalah senilai US$ 55 untuk penjualan CPO senilai US$ 750 per ton. Setiap penambahan harga jual sebanyak US$ 50 per ton, DP ekspor akan ditambah US$ 20.

Penambahan akan terus dilakukan hingga nilai jual CPO mencapai US$ 1.000 per ton. Dengan demikian, DP ekspor maksimal mencapai US$ 175 per ton.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief