Harga Cabai Meroket karena Produksi Anjlok hingga 60%

ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/foc.
Pedagang menata cabai merah yang dijajakan di pasar tradisional Lambaro, Aceh Besar, Aceh, Jumat (17/6/2022). Petugas Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh menyebutkan kenaikan harga cabai merah dari Rp35 ribu hingga Rp90 ribu lebih per kilogram sejak beberapa pekan terakhir disebabkan faktor cuaca kemarau dan angin kencang yang menyebabkan hasil panen kurang maksimal sehingga pasokan dari berbagai daerah menjadi berkurang.
17/6/2022, 13.56 WIB

Rata-rata harga cabai rawit dan merah di dalam negeri naik lebih dari 50% selama 30 hari terakhir. Kenaikan tersebut disebabkan pasokan cabai menurun karena penyakit Antraknosa.

Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) memproyeksikan penyakit antraknosa membuat petani gagal memanen cabai hingga 60% dari perkiraan panen semester I-2022. Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan produksi kotor cabai selama semester I-2022 lebih dari 200.000 ton per bulan. 

"Kalau (panen) dua bulan terakhir, saya bisa mengatakan (panen cabai) turun sekitar 50% - 60% dari perkiraan," kata Ketua ACCI Tunov Mondro Atmodjo kepada Katadata.co.id, Jumat (17/6). 

Tunov menganalogikan setiap panen sebanyak dua karung cabai, setidaknya 1,5 karung rusak terkena hama. Selain itu, tingkat keterjangkitan penyakit antraknosa sangat cepat, sehingga kegagalan panen cabai hampir terjadi di penjuru negeri. 

 Artinya, kenaikan harga cabai saat ini disebabkan oleh minimnya pasokan cabai di pasar-pasar tradisional karena gagal panen. Turnov mengatakan sebagian daerah pun menjual cabai dengan harga lebih tinggi dari DKI Jakarta. 

"Apakah itu hal yang normal? Normal. Kalau cabai seperti itu (biasanya mekanisme pasar yang terjadi)," kata Turnov. 

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) mendata harga cabai rawit naik 74,05% menjadi Rp 80.500 per kilogram (Kg) per hari ini, Jumat (17/6) dibandingkan capaian 19 Mei 2022 di level Rp 46.250 per Kg. Sementara itu, harga cabai merah naik 58,95% menjadi Rp 72.800 per Kg.

Badan Pangan Nasional (BPN) mendata harga cabai di pengecer dapat mencapai Rp 95.000 - Rp 100.000 per Kg. Oleh karena itu, pemerintah akan memfasilitasi pendistribusian cabai rawit merah dan bawang merah dari wilayah surplus ke wilayah defisit.

"Adapun sumber cabai rawit merah yang harganya paling murah saat ini ada di Sulawesi Selatan dengan harga di tingkat petani kisaran Rp 50.000 - 55.000/Kg," kata Kepala BPN Arief Prasetyo Adi. 

 Arief juga menargetkan harga cabai merah dapat mencapai Rp 60.000 - Rp 65.000 degan strategi tersebut. Artinya, ada penurunan harga hingga 84,61% dari harga cabai merah saat ini di rentang Rp 100.000 - RP 120.000 per Kg. 

Maka dari itu, Arief mengatakan akan memasok kebutuhan cabai di beberapa pasar DKI Jakarta dari Sulawesi Selatan. Beberapa pasar yang dimaksud adalah Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Tanah Tinggi, Pasar Induk Cibitung. 

Arief menargetkan langkah tersebut dapat menambah ketersediaan cabai rawit merah di Ibu Kota mencapai 5 - 10 ton per hari mulai pekan depan.  Berikut 10 provinsi dengan harga cabai tertinggi di pasar tradisional:

Reporter: Andi M. Arief