Kenaikan harga besi dan baja menyebabkan harga penjualan properti di Indonesia meningkat 5-15% dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Pengembang perumahan akhirnya melakukan upaya untuk tetap mempertahankan penjualan, salah satunya dengan mengecilkan ukuran properti sehingga bisa tetap terjangkau.
"Peningkatan itu terjadi karena kenaikan harga nikel dan batu bara yang pada akhirnya mempengaruhi harga besi dan baju. Untuk menjaga pendapatan, kembali bagaimana pengembang perumahan dapat meneruskan sebagian kenaikan harga tersebut ke konsumen," kata VP of Finance 99 Group Indonesia, Timothy Alamsyah, dalam webinar Indonesia Property Market Review 2022 di Jakarta, Jumat (26/8).
Timothy menilai beberapa strategi yang dapat dilakukan pengembang perumahan adalah memperkecil ukuran rumah, menghemat biaya komponen konstruksi, atau memiliki daerah konstruksi yang lebih murah. Timothy mendorong pengembang untuk dapat beradaptasi dengan kenaikan harga bahan baku tersebut.
Berdasarkan data Investing.com, harga bijih besi 62% mulai stabil dijual di atas US$ 100 per ton sejak Juni 2020. Harga bijih besi 62% sempat stabil seharga US$ 214 per ton 12 bulan kemudian pada Juni 2021.
Pada 2022, harga bijih besi 62% perlahan secara konsisten turun sejak April 2022 sampai per 25 Agustus 2022 senilai US$ 105 per ton. Namun demikian, harga properti saat ini masih tinggi lantaran bahan baku yang digunakan menggunakan harga tahun lalu dengan rata-rata harga US$ 159 per ton.
Untuk mensiasati peningkatan harga besi, PT Mekar Agung Sejahtera (MAS Group) memilih untuk tidak menurunkan kualitas komponen konstruksi. Strategi yang dipilih adalah memperkecil ukuran rumah yang dibangun dan memperbanyak volume rumah dalam satu kawasan perumahan.
"Ada beberapa bujet yang harus kami sesuaikan untuk mendapatkan margin yang ditargetkan. Memang margin pasti berkurang, tapi volume penjualan kami naikkan," kata Direktur MAS Group Suwandi Tio.
Suwandi mengatakan salah satu cara yang dilakukan menanggapi tingginya harga komponen konstruksi adalah mengubah desain rumah dua lantai menjadi satu setengah lantai. Artinya, pengembang hanya menambahkan loteng tengah atau lantai mezzanine agar total lantai menjadi satu setengah.
Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit sektor properti mencatatkan kinerja positif. Pada April 2022, penyaluran kredit properti tumbuh 6,1% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 1.135,4 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya, yakni 5,9% (yoy).
Pertumbuhan kredit sektor properti terutama terjadi pada kredit konstruksi yang berbalik arah, dari terkontraksi 0,1% (yoy) pada Maret 2022 menjadi tumbuh positif sebesar 0,5% (yoy) pada April 2022. Pertumbuhan terutama terjadi pada subsektor konstruksi bangunan jalan tol di Jawa Barat.
Di sisi lain, kredit pemilikan rakyat dan kredit pemilikan apartemen (KPR/KPA) tumbuh melambat, dari 10,6% (yoy) pada Maret 2022 menjadi 10,5% (yoy) pada April 2022, terutama kredit untuk pemilikan rumah tinggal tipe 22 sampai dengan tipe 70.