Bandar udara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, akan melayani penerbangan untuk haji dan umroh. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Batik Air bahkan telah berminat menjajaki layanan penerbangan dari bandara tersebut.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan bahwa bandara udara Dhoho Kediri memiliki panjang landasan pacu hingga 3.000 meter. Dengan demikian, pesawat berbadan lebar yang biasa digunakan oleh penerbangan international bisa singgah di bandara tersebut.
"Nanti penerbangan haji sekitar Kediri bisa melalui Bandara Kediri, begitu juga umroh. Dari Batik dan Kediri sudah lirik, boleh gak kesana?" kata Budi saat acar Penandatanganan Perjanjian KPBU Bandara Kediri oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dengan PT Surya Dhoho Investama, Rabu (7/9).
Proyek Bandara Kediri dibangun oleh anak usaha PT Gudang Garam, PT Suryo Dhoho Investama. Pembangunan proyek tersebut telah menelan dana hingga Rp 6,6 triliun.
Bandara Kediri dibangun di atas lahan 300 hektar dan pembangunannya dilakukan tiga tahap. Tahap pertama selesai 2023 dengan target penumpang mencapai 1,6 juta tahun 2042.
Tahap dua selesai tahun 2043 dengan kapasitas penumpang capai 4,3 juta di tahun 2058. Sementara tahap tiga selesai 2059 dengan kapasitas penumpang mencapai 10,4 juta di tahun 2072.
Bandara juga akan memiliki terminal khusus VIP. Selain penumpang, Bandara Kediri juga melayani penerbangan Kargo.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan bahwa proyek ini merupakan pertama kalinya swasta membangun bandara di Indonesia dengan kapasitas yang mumpuni. Bandara memiliki panjang landasan 3.ooo meter sehingga bisa dilewati oleh pesawat berbadan lebar.
Budi mengatakan, pemerintah juga akan membantu penataan Bandara Kediri. Salah satunya dengan melakukan pembangunan jalan tol yang akan menjadi akses menuju bandara tersebut.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa bandara ini menggunakan dana investasi dari PT Gudang Garam. Dia berharap, langkah ini bisa diikuti oleh swasta lain untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Ini momen bersejarah, karena saya ingat waktu itu pak Susilo (Presiden Direktur Gudang Garam) datang ke saya, bilang mau bikin lapangan terbang. Saya tertegun, lalu Pak Susilo bilang pokoknya semua uang dari saya, pemerintah tinggal beri izin," ujarnya.
Laporan Kementerian Agama (Kemenag) menunjukkan, kuota haji Indonesia pada 2022 mencapai 100.051 orang. Kuota haji kembali diperoleh setelah dua tahun ibadah haji tak dilaksanakan karena pandemi Covid-19.