Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan 13 bendungan pada 2023. Salah satu proyek tersebut adalah bendungan Sepaku Semoi yang berada di kawasan ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mempercepat pembangunan Bendungan. Kementerian PUR menargetkan akan membangun sembilan bendungan tahun ini, disusul 13 bendungan pada 2023.
Endra mengatakan, Kementerian PUPR akan membangun hingga tiga bendungan pada awal 2023. Bendungan yang dibangun harus berada di tempat yang memiliki potensi untuk penampungan air yang baik,
“Karena presiden juga akan mengakhiri jabatannya di tahun 2024. Jadi saya berharap agar pembangunan bendungan ini bisa rampung 90% di tahun 2024 mendatang” ujarnya, di Jakarta (8/9).
Adapun 13 bendungan yang akan dibangun pada 2023 adalah:
1. Bendungan Rukoh Provinsi Aceh
2. Bendungan Keureuto Provinsi Aceh
3.Bendungan Lau Simem Provinsi Sumatra Utara
4. Bendungan Karian Provinsi Banten
5. Bendungan Cipanas Provinsi Jawa Barat
6. Bendungan Leuwikeris Provinsi Jawa Barat
7. Bendungan Jlantah Provinsi Jawa Tengah
8. Bendungan Sidan Provinsi Bali
9. Bendungan Tiu Suntuk Provinsi NTB
10. Bendungan Temeh Provinsi NTT
11. Bendungan Pamukkulu Provinsi Sulawesi Selatan
12. Bendungan Ameroro Provinsi Sulawesi Tenggara
13. Bedungan Sepaku Semoi Provinsi Kalimantan Timur
Bendungan IKN Nusantara
Pemerintah juga akan memperkuat proyek infrastruktur di IKN Nusantara. Salah satunya adalah pembangunan bendungan Sepaku Semoi.
Endar mengatakan, progress pekerjaan fisik dan keuangan bendungan Sepaku Semoi mencapai 54%. Bendungan tersebut ditargetkan selesai pada awal 2023.
“Pembangunan IKN lainnya, salah satunya adalah Bendungan. Pihak kami tegah mempercepat pembangunan Bendungan, terutama Bendungan Sepaku Semoi. Pekerjaan fisik dan keuangan seluruhnya berada di 54% dan ditargetkan selesai pada awal tahun 2023”, ucapnya di Jakarta (8/9).
Sementara itu pengisian awal ditargetkan pada pertengahan tahun 2023. Kehadiran bendungan ini tentu untuk memenuhi kebutuhan air baku dan pengendalian banjir di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Bendungan dengan luas genangan 280 hektare dan kapasitas tampung 10,6 juta m3 ini sudah cukup lama direncanakan cukup lama. Hal itu terutama untuk memenuhi kebutuhan air baku di Kota Balikpapan.
Dengan adanya IKN, fungsi Bendungan Sepaku Semoi akan dioptimalkan untuk penyediaan air baku berkapasitas 2.500 liter per detik dan mereduksi banjir sebesar 55%. Adapun bendungan dikerjakan dengan skema kontrak tahun jamak hingga tahun 2023 senilai Rp 556 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya- PT Sacna- dan PT. BRP (KSO).
Presiden Jokowi menyatakan bahwa infrastruktur pertanian merupakan salah satu fokus kerja pemerintahannya. Sejak 2015, pemerintah telah giat membangun infrastruktur di bidang pertanian, seperti bendugan, embung, dan jaringan irigasi.
Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sampai tahun 2021 sudah ada 29 bendungan yang selesai dibangun. Sementara 32 bendungan lain masih dalam masa konstruksi.
"Sampai 2024 akan kita selesaikan kurang lebih 61 bendungan plus 4.500 embung, dan 1,1 juta jaringan irigasi yang telah kita bangun selama 7 tahun ini," ujar Presiden Jokowi, seperti dilansir situs Setkab.go.id, Minggu (14/8/2022).