Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong percepatan konstruksi Tol Gilimanuk-Mengwi hingga 3 tahun lebih cepat.
Oleh karena itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta agar kontraktor Tol Gilimanuk-Mengwi menambah shift konstruksi menjadi tiga shift dan waktu pengerjaan dilakukan sepanjang minggu. Adapun, konstruksi Tol Gilimanuk-Mengwi akan dimulai tahun ini.
"Saya ingin konstruksi Tol Gilimanuk-Mengwi mengikuti irama musik Jegog, atau seperti lagu Rock n Roll. Mudah-mudahan bisa diselesaikan pada 2025,," kata Basuki dalam Ground Breaking Tol Gilimanuk-Mengwi, Sabtu (10/9).
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), total panjang Tol Gilimanuk-Mengwi mencapai 96,84 kilometer (Km). Konstruksi jalan bebas hambatan tersebut akan dibagi menjadi tiga bagian, yakni Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan, Seksi 2 Pekutatan-Soka, dan Seksi 3 Soka-Mengwi.
Pada konstruksi tahap pertama, bagian yang akan dibangun adalah Seksi 2 Pekutatan-Soka, dan Seksi 3 Soka-Mengwi dengan total panjang 42,1 Km. Konstruksi tahap pertama tersebut, ditargetkan rampung secepatnya akhir 2023.
Alasan mengapa konstruksi Seksi 2 dan Seksi 3 dilakukan terlebih dahulu, karena mayoritas pembebasan lahan terjadi pada kedua seksi tersebut. Basuki mengatakan, total lahan milik negara dalam tol Gilimanuk-Mengwi hanya 24% dari total lahan yang dibutuhkan.
Oleh karena itu, total lahan milik rakyat yang harus dibebaskan mencapai 76%. Basuki mendorong agar pemerintah daerah dapat menyelesaikan proses pembebasan lahan secepatnya pada akhir tahun ini. Sehingga, konstruksi Seksi 1 Gilimanuk-Pekutatan direncanakan mulai dibangun akhir 2023 dan rampung 2025.
"Kita harus kerja lebih keras untuk lebih cepat, karena tuntutan masyarakat jauh lebih tinggi dari yang kita siapkan," ujarnya.
Seperti diketahui, PT Tol Jagat Kerthi Bali merupakan badan usaha jalan tol (BUJT) Gilimanuk-Mengwi. Jagat Kerthi Bali telah menunjuk cucu usaha PT Perusahaan Properti Tbk, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA), sebagai kontraktor Tol Gilimanuk-Mengwi.
Tol Gilimanuk-Mengwi sendiri, merupakan salah satu proyek infrastruktur yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.
Sebelumnya, Basuki mengatakan tol Gilimanuk-Mengwi akan dibangun di jalur dekat pantai dengan lebih dari 90 underpass. Pertimbangannya demi menjaga kelestarian lingkungan dalam proses pembangunan.
Awalnya, PUPR berencana membangun tol di tengah-tengah Pulau Bali. Namun, rencana itu dibatalkan karena akan merusak kelestarian alam di Pulau Dewata saat proses konstruksinya.
Secara total, Tol Gilimanuk-Mengwi akan memiliki tiga jalur, yakni jalur sepeda, jalur kendaraan bermotor roda dua, dan kendaraan roda empat dan lebih. Untuk kendaraan roda, kecepatan rata-rata yang diatur di jalan bebas hambatan ini adalah 40 kilometer per jam.
Tol kedua di Pulau Dewata ini akan memiliki enam simpang susun. Pengoperasian tol ini dapat memangkas waktu tempuh dari Gilimanuk ke Mengwi dari 6 jam menjadi 1-1,5 jam.
"Saat ini, kalau dari Denpasar ke Gilimanuk, selain supirnya harus fit dan kendaraan harus prima, harus tambah doa. Karena kalau kendaraan rusak harus sampai 12 jam lama perjalanannya," kata Kepala BPJT Danang Parikesit.