Kementerian Perdagangan atau Kemendag melepas ekspor 6.700 pasang sepatu senilai US$ 211.518 ke Belanda. Alas kaki tersebut merupakan buatan PT Pratama Abadi Industri atas pesanan PT Nike Indonesia.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan pemerintah mendukung peningkatan ekspor dari industri alas kaki. Ketua Umum Parta Amanat Nasional ini menargetkan posisi Indonesia dalam industri alas kaki global dapat melampaui Vietnam pada masa depan.
"Posisi industri alas kaki kita di bawah Vietnam karena Vietnam ini cepat sekali dia mengambil keuntungan dari gonjang-ganjing isu upah buruh di Indonesia yang nggak karu-karuan," kata Zulkifli di kompleks pabrik Pratama Abadi, Selasa (13/9).
Zulkifli mencatat pangsa pasar industri alas kaki Indonesia di pasar global baru mencapai 3,88% atau peringkat ke-6 dunia. Sementara itu, pangsa pasar Vietnam mencapai 10% pada 2021.
Untuk meningkatkan performa ekspor, Zulkifli akan membuka pasar alas kaki baru, seperti Asia Tengah, Eropa Timur, dan Nigeria. Oleh karena itu, Zulkifli berencana membuat perjanjian dagang bilateral baru dengan beberapa negara dalam bentuk perjanjian mitra ekonomi komprehensif (CEPA) atau perjanjian mitra ekonomi regional komprehensif (RCEP)
Beberapa perjanjian dagang yang telah dibuat dan diratifikasi adalah Indonesia-Jepang, Indonesia-Uni Emirat Arab, ASEAN-Cina, dan ASEAN-Jepang. Adapun, kesepakatan dagang yang sedang digodok saat ini adalah Indonesia-Nigeria CEPA dan Indonesia-Uni Eropa CEPA.
Asosiasi Persepatuan Indonesia (Asprisindo) menargetkan produksi alas kaki mencapai 1,2 miliar pasang akhir 2022, mendekati capaian produksi di 2019. Syaratnya, target tersebut bisa terpenuhi selama penyebaran Covid-19 varian Omicron bisa dikendalikan.
Pasalnya, mayoritas penjualan alas kaki sampai saat ini masih mengandalkan penjualan toko luring. Sementara itu, penjualan alas kaki secara daring hanya terjadi di kota-kota besar dan untuk segmen menengah ke atas.
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin meramalkan industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki tumbuh hingga 6,38% secara tahunan. Prognosis tersebut lebih rendah dari capaian pertumbuhan pada 2021 sebesar 7,75%
Adapun, pertumbuhan industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki paling tinggi diramalkan terjadi pada 11,64% pada kuartal II-2022. Pada Juli-September 2022, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki diproyeksi tumbuh 4,32% secara tahunan.
Penjualan sepatu olahraga Indonesia ke pasar luar negeri tumbuh pesat sejak awal pandemi. Selama periode 2017-2019 nilai ekspor sepatu olahraga Indonesia tidak pernah menembus angka US$3 miliar, seperti terlihat pada grafik.
Namun, di awal pandemi tahun 2020 nilai ekspornya naik ke US$3,32 miliar, dan tumbuh lagi sebesar 39,17% ke US$4,63 miliar pada 2021 hingga mencetak rekor tertinggi dalam lima tahun terakhir.