Pengusaha Indonesia Tekan Kesepakatan Bisnis US$ 3,6 Juta Dengan UAE

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/wsj.
Suasana Kota Dubai terlihat dari gedung Burj Khalifa, Kota Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (14/3/2022).
24/9/2022, 14.33 WIB

Sejumlah pengusaha Indonesia dan Uni Emirat Arab (UAE) menekan nota kesepahaman bisnis senilai US$ 3,6 juta.

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengatakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dilakukan oleh 11 pelaku usaha Indonesia dengan dua pengusaha UAE. Adapun perusahaan yang terlibat yakni PT Liza Christina, PT Target Makmur, PT Mitra Sukses Dunia, PT Great Giant Pineapple, dan PT Mega Global Food.

Selain itu ada juga PT Tays Bogiyanti Solaras, PT Daimatu, PT Technoplast, PT Wirasindo Santakarya, Hasibuan Design, dan C- Living Furniture & Custom Work. Adapun dari pihak UAE yakni Yas Export International dan Tarrab Trading Co. LLC.

Produk yang menjadi kesepakatan antara lain garmen, buah-buahan, grocery food , alas kaki, perkakas plastik, furnitur, pencahayaan, dan kerajinan tangan. “Kesepakatan dagang ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara dunia usaha kedua negara, termasuk UMKM,” kata Zulkifli, Sabtu (24/9).

Sebelum menyaksikan penandatanganan MoU, Zulkifli melakukan pertemuan bilateral dengan  Menteri Negara Urusan Luar Negeri UAE, Thani bin Ahmed Al Zeyoudi. Salah satu isu yang dibahas yakni ratifikasi persetujuan kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan UAE (IUAE–CEPA).

Pertemuan bilateral tersebut berlangsung usai pertemuan G20 Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) yang berlangsung pada 21–23 September 2022, di Bali. Zulkifli meyakini IUAE–CEPA akan memberikan peluang besar bagi kedua negara untuk tumbuh bersama dan meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi.

Mendag juga menjelaskan, saat ini Indonesia masih menjalankan proses ratifikasi IUAE–CEPA. “Kami akan terus mengawal agar proses ratifikasi dapat selesai sesuai target,” katanya.

Persetujuan IUAE–CEPA telah ditandatangani pada 1 Juli 2022 di Abu Dhabi, UAE bersamaan dengan kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo. Persetujuan IUAE–CEPA ditandatangani oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan dan Menteri Ekonomi PEA Abdulla bin Touq Al Marri.

UAE turut berpartisipasi dalam pencalonan tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Menteri ke-13 WTO (Ministerial Conference) yang akan dilaksanakan pada Desember 2023.

Terkait hal ini, Mendag menyampaikan dukungannya terhadap UAE dan mengharapkan negara itu terpilih sebagai tuan rumah MC-13 dalam pertemuan Dewan Umum WTO bulan Oktober nanti. Pada periode Januari–Juli 2022, total perdagangan Indonesia–UAE mencapai US$ 2,8 miliar dolar AS atau meningkat 29,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu pada 2021, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 4 miliar atau meningkat 37,88% dibanding 2020. Ekspor Indonesia ke UAE pada 2021 mencapai US$ 1,9 miliar atau meningkat 52,15% dibanding 2020, dan impor Indonesia dari UAE mencapai US$ 2,1 miliar atau meningkat 27,33%

Komoditas ekspor utama Indonesia ke UAE pada 2021 adalah perhiasan, minyak kelapa sawit, kendaraan bermotor, perangkat sambungan telepon, dan aplikasi untuk televisi. Komoditas impor utama Indonesia dari UAE adalah besi semi-unfinished, alumunium, emas, sulfur, dan polimer propilene.

Reporter: Rezza Aji Pratama