Cara Bayar Tol Tanpa Henti, Diuji Coba Desember

ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/nym.
Foto udara gerbang Tol Gabus yang merupakan bagian dari Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) seksi 2 di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (21/9/2022).
Penulis: Nadya Zahira
7/10/2022, 21.48 WIB

Metode pembayaran jalan tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) akan diuji coba pada Desember. Bagaimana cara transaksinya?

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan, instansinya tengah menyiapkan satu jalur tanpa gerbang atau gentry tol di Jalan Tol JORR S, Jalan Tol Jagorawi.

Sistem pembayaran jalan tol tanpa henti itu berteknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dari Roatex, Ltd, Hungaria. Danang mengatakan, ini merupakan teknologi yang sangat maju dan dikenal sebagai pembangunan fixed asset terintegrasi.

“Dengan teknologi MLFF ini, kami bisa melangkah lebih maju, dikenal sebagai pembangunan fixed asset yang diintegrasikan dengan teknologi digital. Mungkin lima sampai 10 tahun lagi, Indonesia sudah memiliki teknologi yang lebih berkembang,” ujar Danang di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (07/10).

Cara Bayar Tol Tanpa Henti

Kasubbid Operasi dan Pemeliharaan I Bidang OP. Set. BPJT Galuh Permana Wahyu menjelaskan, penerapan MLFF menggunakan aplikasi bernama Cantas. Setiap transaksi dilakukan melalui aplikasi di ponsel dan dibaca dengan satelit.

GPS atau Global Positioning System menentukan posisi yang dibaca oleh satelit dan mencocokannya (map-matching) melalui sistem terpusat.

Ketika pengemudi meninggalkan jalan tol, maka proses pencocokan peta selesai. Kemudian, sistem menghitung tarif.

Dengan metode tersebut, sistem MLFF diklaim dapat menghemat waktu tempuh karena pengemudi tidak harus berhenti di pintu tol. Selain itu, menghindari kemacetan di jalan tol.

Sedangkan metode pembayaran yang dapat digunakan beragam, seperti OVO, DANA, GoPay, LinkAja, debit dan kredit.

Dana pengemudi di saldo otomatis terpotong ketika meninggalkan jalan tol. Sebab ada alat untuk merekam pergerakan pengemudi dan mencatat pelat nomor kendaraan.

Penerapan sistem bayar tol tanpa henti itu diklaim dapat meminimalkan kerugian akibat antrean di jalan tol. BPJT mencatat, antrean panjang di jalan tol menimbulkan kerugian US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun per tahun.

Pada tahap awal, sistem bayar tol tanpa henti akan diuji coba di beberapa ruas jalan tol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Sekitar 50% gardu di setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik selama masa transisi.

Sistem bayar tol tanpa henti atau MLFF itu targetnya diimplementasikan pada Desember. Baru kemudian diimplementasikan secara menyeluruh paling lambat September 2023.

“Dilakukan beberapa tahap. Kalau langsung membuka seluruh gerbang tol, khawatir terjadi kericuhan,” kata dia.

“Kami mencoba untuk tetap menggunakan gerbang-gerbang tol yang sudah ada untuk digunakan sebagai transaksi free flow atau disebut Single Lane Free Flow (SLFF) untuk tahapan percontohan,” tambah dia.

Reporter: Nadya Zahira