Insentif Pajak Berakhir, Penjualan Mobil Diprediksi Tetap Moncer

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pengunjung melihat mobil di gerai Suzuki pada Pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 di Indonesia Convention Centre (ICE) BSD City, Tangerang, Kamis (11/8).
11/10/2022, 11.09 WIB

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai kebijakan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yang berakhir pada September lalu tidak akan berdampak terhadap menurunnya penjualan mobil. Penjualan kendaraan baru diprediksi tetap tinggi karena pemulihan daya beli.

"Nampaknya tidak (berdampak turunnya penjualan)," ujar Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara dikutip dari Antara, Selasa (11/10).

Kukuh mengatakan, optimisme tersebut menguat seiring tetap tingginya angka penjualan kendaraan baru. Pada September lalu, penjualan kendaraan roda empat di Indonesia mencapai hampir 100 ribu unit.

Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap kendaraan masih bagus meski kebijakan insentif PPnBM secara perlahan dihapus.

"Ya memang daya belinya, harga-harganya cukup terjangkau sehingga permintaannya masih bagus," ujar dia.

Sementara itu, pengamat otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Pasaribu menilai berakhirnya kebijakan insentif PPnBM sedikit banyak tetap akan berdampak terhadap turunnya penjualan kendaraan.

Dengan dihapusnya subsidi tersebut, harga kendaraan akan kembali naik. Menurut dia, masyarakat akan lebih memilih menunda pembelian mobil baru hingga dana mereka cukup.

"Semakin tinggi harga mobil, semakin rendah jumlah permintaan pasar. Umumnya, masyarakat menanggapi kenaikan harga dengan menunda pembelian mobil baru ke lain waktu, sampai dana mereka mencukupi untuk membeli model yang mereka inginkan," ujar Yannes.

 

Penjualan Mobil di GIIAS Meroket

Salah satu indikator masih tingginya penjualan mobil tersebut terlihat pada penyelenggaraan pameran GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Astra Financial berhasil membukukan nilai transaksi hingga Rp 2,012 triliun pada penyelenggaraan GIIAS di tiga kota tahun ini.

Adapun rincian transaksinya yaitu GIIAS ICE BSD Tangerang Selatan dengan pencapaian nilai transaksi sebesar Rp1,557 triliun, Surabaya dengan pencapaian nilai transaksi sebesar Rp315,83 miliar dan Medan sebesar Rp139,24 miliar dengan nilai transaksi total sebesar Rp2,012 triliun.

“Pencapaian kinerja positif Astra Financial tentunya tidak terlepas dari kepercayaan masyarakat Medan untuk memilih kami menjadi partner sekaligus solusi finansial dalam mewujudkan impiannya. Di dorong juga oleh beragam keuntungan yang bisa didapatkan dengan berbagai kemudahan dan promo spesial yang ditawarkan oleh Astra Financial,” ucap Tan Chian Hok, Project Director Astra Financial di GIIAS 2022.

Reporter: Antara