Waspadai Penurunan Impor Bahan Baku, Mendag: Bisa Pengaruhi Ekonomi

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria/foc.
Mendag Zulkifli Hasan (tengah), memberikan keterangan kepada wartawan sebelum melakukan pelepasan eskpor mocaf ke Turki di Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022).
Penulis: Nadya Zahira
18/11/2022, 15.23 WIB

Barang konsumsi yang impornya meningkat signifikan antara lain vaksin, bawang putih, bahan bakar kendaraan bermesin diesel, minyak medium dan olahannya. Ada juga peningkatan impor untuk tali pengaman bukan untuk keperluan industri, serta buah-buahan seperti anggur, kelengkeng, dan apel. 

Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia didominasi komoditas dari RRT, Jepang, dan Korea Selatan. Adapun total pangsa 48,03% dari total impor non migas Oktober 2022. Negara impor dengan penurunan impor nonmigas terdalam pada Oktober 2022 adalah Argentina yang turun 37,02%, Arab Saudi (turun 33,78%), Hongkong (turun 25,75%), India (turun 21,02%), dan Singapura (turun 17,01% MoM).

Zulkifli menyampaikan, secara kumulatif, total impor periode Januari–Oktober 2022 mencapai USD 198,62 miliar atau naik 27,72% dari Januari–Oktober 2021 year on year (YoY). Pertumbuhan impor tersebut dipicu lonjakan impor migas sebesar 79,92% dan kenaikan impor nonmigas sebesar 20,40% YoY.

Sementara itu, terkait ekspor Zulkifli mengatakan nilai total ekspor Indonesia pada Oktober 2022 mencapai US$ 24,81 miliar. Nilai tersebut meningkat 0,13% dibanding September 2022 (MoM) dan tumbuh 12,30% dibanding Oktober 2021 (YoY). Ekspor Oktober 222 didorong peningkatan ekspor migas sebesar 4,93% MoM, sementara ekspor nonmigas turun 0,14% MoM.

Zulkifli menegaskan, ekspor Indonesia pada Oktober 2022 masih meningkat bahkan saat kinerja ekspor beberapa negara mitra turun. Beberapa produk utama ekspor nonmigas Indonesia dengan kenaikan tertinggi pada Oktober 2022 dibanding September 2022 (MoM) adalah bahan kimia anorganik (HS 28) yang naik 35,72%, lemak dan minyak nabati (HS 15) naik 14,38%, besi dan baja (HS 72) naik 7,79%, bahan bakar mineral (HS 27) naik 5,59%, serta ikan dan udang (HS 03) naik 4,93%.

Peningkatan ekspor produk-produk tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan permintaan di pasar tujuan ekspor Indonesia. Di sisi lain, beberapa produk utama ekspor nonmigas yang berkontraksi pada Oktober 2022 dibanding September 2022 (MoM) antara lain bijih, terak, dan abu logam (HS 26) yang turun 38,57%; pulp dari kayu (HS 47) turun 20,58%; serat stapel buatan (HS 55) turun 14,64%; kayu dan barang dari kayu (HS 44) turun 14,53%; serta timah dan barang daripadanya (HS 80) turun 10,39%. 

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira