Plaza Semanggi kini sepi pengunjung bahkan sebagian tokonya sudah tutup permanen. Padahal pusat perbelanjaan tersebut sangat populer di awal 2000-an serta menjadi tempat menjajakan berbagai merek lokal dan dunia.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, sebagian besar kios di Plaza Semanggi sudah tidak memasang papan merek. Itu artinya, kios tersebut sudah tutup permanen.
Dari seluruh gedung, lantai dasar merupakan yang paling ramai karena ditempati oleh beberapa restoran cepat saji. Beberapa pengunjung masih nampak di restoran tersebut. namun jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Sementara lantai lainnya terlihat sangat sepi. Di lantai UG yang merupakan wilayah fashion, hanya dua toko yang masih buka saat Katadata.co.id memantau mal tersebut pukul 18.45 WIB. Sebagian kios sudah tidak memiliki papan merek, sebagian lagi masih memasang papan merek namun tidak beroperasi.
Suasana sepi semakin kentara pada lantai di atasnya. Sebagian lampu di lorong toko bahkan sudah dimatikan.
Sepi Sejak Pandemi
Salah satu karyawan toko jaket, Winter Mode, Pipin Nur Kholifah mengatakan bahwa dulu Plaza Semanggi sangat ramai. Namun demikian, mal langsung sepi sejak pandemi Covid-19. Apalagi pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan asyarakat atau PPKM yang menyebabkan jumlah kunjungan menurun drastis.
"Kita waktu pandemi turun drastis ya, biasanya dulu bisa dapet omzet Rp 4 juta dalam sehari, sekarang paling banyak paling Rp 1 Juta dalam sehari," ujarnya kepada Katadata.co.id saat ditemui di Mal Plaza Semanggi, pada Selasa (10/1).
Pipin mengatakan, kondisi mal yang sepi tidak berubah meskipun saat ini pemerintah mencabut kebijakan PPKM.
Pedagang Sepatu Bazar Sneakers, Dirga Bintang, mengatakan hal senada. Menurut Bintang, Palza Semanggi hanya ramai pada hari minggu karena ada gereja di mal tersebut.
Sepinya pengunjung tersebut menyebabkan pembeli dagangannya sedikit. Jumlah pembeli masih sepi meskipun PPKM dicabut.
"Masih sepi sih kak, belum ada kenaikan yang signifikan. Paling kalau hari Minggu setelah orang-orang pergi ibadah ke Gereja itu ramai toko kita, tapi kalau hari biasa gini paling cuma 2 atau 3," ujar Bintang.
Pedagang Sepatu Bazar Sneakers, Dirga Bintang mengatakan hal yang sama, bahwa Mal Plaza Semanggi mulai sepi pengunjung sejak adanya pandemi Covid-19, meski saat ini PPKM telah dicabut, pengunjung pun masih tetap sepi, paling banyak hanya 4-6 pembeli dalam sehari.
"Masih sepi sih kak, belum ada kenaikan yang signifikan. Paling kalau hari Minggu setelah orang-orang pergi ibadah ke Gereja itu ramai toko kita, tapi kalau hari biasa gini paling cuma 2 atau 3," ujar Bintang.
Sementara itu Karyawan The Bra House, Feryal Khalisha, mengatakan bahwa sepinya pusat perbelanjaan tersebut karena pengelola mal dikabarkan akan melakukan pembangunan ulang. Namun demikian, rencana renovasi tersebut belum dilakukan setelah setahun berlalu.
Balai Sarbini dan Pusat Perbelanjaan
Plaza Semaggi didirikan pada 2004. Pembukaan mal ini mendapatkan sambutan hangat dari pengunjung. Bahkan jumlah pengunjung sering membludak di akhir pekan.
Keunggulan Plaza Semanggi terletak pada lokasinya yang berada di pusat kota. Selain itu, Mal Plaza Semanggi satu kawasan dengan Balai Sarbini. Tak heran banyak artis-artis papan atas yang mengunjungi mal tersebut setelah mengisi acara di Balai Sarbini. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung mal.
Pusat perbelanjaan ini juga memiliki berbagai tempat kuliner hingga kios-kios yang menjual pakaian, elektronik dan lain-lain. Sebelum terjadinya pandemi Covid-19, banyak toko bergengsi seperti toko baju Centro dan Alisan yang selalu diminati.