Minyak goreng bersubsidi merek Minyakita saat ini tengah langka di pasar tradisional dan harganya pun melambung tinggi. Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengancam akan berikan sanksi bagi produsen atau distributor yang menjual Minyakita di atas ketentuan.
Zulkifli mengatakan, Minyakita merupakan minyak goreng subsidi yang diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan nomor 3 tahun 2022. Berdasarkan aturan tersebut, Harga Eceran Tertinggi Minyakita sebesar Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per liter.
Oleh sebab itu, penjualan Minyakita tidak boleh berada di atas HET. Zulhas mengatakan, Kemendag akan memberikan sanksi pada produsen dan distributor yang menjual Minyakita di atas ketentuan. Sanksi tersebut berupa denda maupun penallti.
“Minyakita nantinya harganya tetap nggak boleh naik kalau naik didenda, dikenakan penalti karena ada aturan Menteri Perdagangan bahwa harga eceran tertinggi itu nggak boleh sengaja naik, jadi kalau jual lebih bakal kena pinalti,” tegasnya.
Tambah Produksi
Zulhas mengatakan, Kemendag juga telah meminta produsen untuk menambah produksi Minyakita menjadi 450 ribu ton per bulan. Angka tersebut mencapai 150% dari rata-rata produksi bulanan sebesar 300 ribu ton. Penambahan produksi akan dilakukan selama tiga bulan.
“Saya sudah panggil semua stakeholder yang terkait, dan sudah teken untuk menaikan suplainya dari sebelumnya hanya 300 ribu ton per bulan tambah 50% jadi 4.500 ribu ton sebulan,” ujar Zulhas, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (31/1).
Dia berjanji bahwa Minyakita akan membanjiri pasar dalam dua pekan ke depan. Oleh sebab itu, Zulhas menegaskan kepada masyarakat untuk tidak khawatir terkait permasalahan kelangkaan Minyakita.
“Karena untuk dalam negeri sudah di tambah separuh, dan semoga dalam dua minggu lagi sudah banjir,” ujarnya
Dia mengungkapkan, terjadi kelangkaan pada Minyakita karena harganya murah sehingga permintaannya tinggi. Apalagi Minyakita saat ini sudah masuk ke ritel modern.
“Minyakita itu terkenal sekarang. Jadi semua orang kalau beli minyak goreng itu ya Minyakita. Jadi rebutan, dan jatah bahan baku nya di awal cuma 300 ribu ton, sehingga barangnya kurang” ujar Zulhas, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (31/1).
Berrdasarkan data United States Department of Agriculture (USDA), Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. USDA memproyeksikan produksi CPO Indonesia bisa mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022/2023. Berikut 10 negara produsen minyak sawit terbesar dunia, seperti tertera dalam grafik.