Organisasi nirlaba the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) berkolaborasi dengan Center for International Private Enterprise (CIPE) untuk mendukung transparansi dan pengelolaan kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.
Kedua organisasi itu menekan nota kesepatahan (MoU) guna menjalankan program peningkatan kapasitas bagi anggota RSPO. Adapun fokus utama yang disasar terkait dengan transparansi, praktik anti-korupsi, dan integritas bisnis. RSPO akan menyediakan sumber daya manusia, sementara CIPE akan mendukung dari sisi pendanaan.
“Kerja sama ini terjadi di waktu yang tepat ketiga aturan [sektor kelapa sawit] semakin ketat, seperti regulasi anti-deforestasi Uni Eropa, mendorong sistem pelacakan yang lebih solid dalam rantai pasok CPO,” ujar CEO RSPO Joseph D’Cruz, Kamis (9/2).
Sementara itu, Direktur Anti-Korupsi CIPE Frank Brown mengatakan kesepakatan ini menunjukkan komitmen untuk mencari solusi mencegah risiko praktik korupsi di antara anggota RSPO.
“Mengaplikasikan praktik anti-korupsi dan integritas bisnis akan mendorong keberlanjutan usaha,” ujarnya.
Kesepakatan ini akan mendorong RSPO mempromosikan Code of Conduct dan memastikan anggotanya tunduk pada standar yang telah ditetapkan. Beberapa sektor yang menjadi prioritas antara lain di bidang transformasi pasar, peningkatan performa industri, dan penambahan sawit berkelanjutan yang tersertifikasi.