Asosiasi Petani: Harga Cabai Rawit Merah Tinggi Karena El Nino

ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc.
Pedagang menata cabai rawit di Pasar Besar Kota Madiun, Jawa Timur, Senin (23/10/2023). Menurut pedagang di pasar tersebut harga cabai rawit selama seminggu terakhir mengalami kenaikan setiap hari dari sebelumnya Rp40 ribu menjadi Rp64 ribu per kilogram.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Sorta Tobing
10/11/2023, 13.59 WIB

Asosiasi Champion Cabai Indonesia menyatakan kenaikan harga cabai rawit merah sejak Oktober 2023 disebabkan oleh gagal tanam pada Agustus lalu. Alhasil, produksinya pada kuartal akhir tahun ini anjlok lebih dari 50% secara kuartalan.

Ketua ACCI Tunov Mondro Atmojo menyebut produksi rawit merah yang turun bukan karena hama. Gagal panen merah pada kuartal ketiga 2023 disebabkan oleh kekeringan ekstrim, dampak fenomena cuaca panas  El Nino.

"Bibit yang yang ditanam petani saat itu mayoritas mati karena tidak ada air walau lahan telah siap," kata Tunov kepada Katadata.co.id, Jumat (10/11).

Badan Pangan Nasional mendata rata-rata nasional harga cabai rawit merah di tingkat konsumen telah mencapai Rp 72.780 per kilogram hari ini, Jumat (10/11). Angka tersebut naik lebih dari 50% dibandingkan September lalu yang hanya Rp 35.930 per kg.

Tunov mencatat harga cabai rawit merah di sentra produksi sempat mencapai Rp 70 ribu per kg. Hal tersebut disebabkan langkanya ketersediaan cabai di dalam negeri.

Bahkan harganya di sebagian pasar telah menembus Rp 100 ribu per kg. Namun, Tunov mengatakan kondisi saat ini masih lebih baik dibandingkan produksi cabai pada 2017.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief