Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan pengoperasian Skybridge atau Jembatan Penyeberangan Layang, yang menghubungkan Stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Bojonggede dengan Terminal Tipe C di Kabupaten Bogor.

Jembatan ini memiliki panjang 243 meter dan lebar 3 meter ini dan dibangun dengan dana Rp 18,33 miliar menggunakan APBN, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor yang membantu pembebasan lahan. Pembangunannya dilakukan mulai tahun 2022 sampai dengan  2023

Budi mengatakan, kehadiran jembatan ini akan semakin memudahkan masyarakat untuk mengakses transportasi massal. Apalagi pengguna KRL di Bojonggede jumlahnya sangat masif, melayani sekitar 70 ribu lebih penumpang per harinya.

Stasiun Bojonggede merupakan stasiun komuter terpadat ke-4 di Jabodetabek, setelah Stasiun Tanah Abang, Stasiun Bogor, dan Stasiun Bekasi.

“Kehadiran jembatan ini membuat perjalanan lebih tertib dan nyaman. Kita harapkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi massal di daerah Bojonggede dan sekitarnya semakin meningkat,” ujarnya dikutip dalam keterangan tertulis.

Skybridge Bojonggede (Katadata)

Bangun TOD dan Halte

Pada kesempatan yang sama, Plt. Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Suharto, mengatakan akan terus berkolaborasi dengan Pemkab Bogor untuk mengembangkan Skybridge dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) atau Kawasan Berorientasi Transit.

Ia mengatakan, jembatan ini diserahterimakan kepada pemerintah kabupaten bersama dengan PT. Kereta Commuter Indonesia untuk dikelola bersama.

“Pada kesempatan kali ini juga diserahkan 35 unit shelter atau halte, untuk mendukung pengoperasian angkutan umum di kota bogor dengan skema Buy The Service (BTS) BISKITA Transpakuan Bogor,” imbuhnya.

Sementara itu, pengamat transportasi Yayat Supriatna yang turut hadir dalam kegiatan ini mengungkapkan, kehadiran Skybridge ini sangat penting untuk meningkatkan layanan transportasi massal yang berkeselamatan.

Dengan pengoperasian skybridge ini, pengguna KRL dari arah sisi selatan atau dari arah Jl. Raya Bojonggede tak lagi keluar masuk di pintu stasiun yang ada di pinggir jalan. Pasalnya, titik ini seringkali menimbulkan kemacetan.

Aksesnya akan dialihkan menggunakan Skybridge dari arah terminal ke Stasiun KRL Bojonggede dan sebaliknya, yang menempuh waktu sekitar 3 menit untuk sekali melintas.

Dalam kesempatan ini juga diserahkan helm dan jaket keselamatan kepada para komunitas sepeda motor yang menjadi agen pelopor keselamatan jalan, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ)