Mentan: Produksi Beras akan Dimaksimalkan pada Semester II 2024

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/tom.
Ilustrasi. Bapanas memprediksi, produksi beras per Maret 2024 susut 31,77% secara tahunan menjadi sekitar 3,5 juta ton.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
19/2/2024, 18.48 WIB

Adapun gabah yang telah terguyur hujan tidak bisa langsung dikeringkan dengan mesin pengering gabah. Sebab, proses tersebut justru dapat membuat gabah pecah dan membuat beras di proses akhir berwarna kuning.

"Saat ini, proses panen kita terlambat karena sebentar hujan, sebentar tidak, lalu hujan lagi. Hal tersebut membuat petani dan penggilingan padi sakit kepala," kata Bayu di kantornya, Selasa (13/2).

Walau demikian, Bayu menilai banjir yang menggenangi beberapa sentra produksi beras di Jawa Tengah tidak akan mempengaruhi performa panen secara nasional. Bayu menghitung total sentra sawah yang tergenang banjir pada akhir pekan lalu, Jumat (9/2), mencapai 4.000 hektar.

Jika hasil panen per hektar di daerah tersebut 5 ton, total beras yang terancam gagal panen mencapai 20.000 ton. Bayu menilai angka tersebut cukup signifikan bagi para petani padi di daerah tersebut.

"Akan tetapi, kalau secara nasional masih bisa dikendalikan karena Bulog punya stok hampir 1,2 juta ton," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief