Insiatif Bernilai Triliunan Posisikan SCG Jadi Pemimpin Inovasi Hijau

SCG
President & CEO SCG Thammasak Sethaudom
Penulis: Dini Hariyanti
10/5/2024, 19.22 WIB

SCG mengembangkan inovasi hijau kelas dunia melalui kolaborasi lintas sektor. Hal ini direalisasikan melalui pengalokasian anggaran 10 miliar baht, setara lebih dari Rp4,6 triliun.

Dana tersebut ditujukan untuk mendanai pengembangan produksi berkarbon rendah. Inovasi hijau berjejak karbon rendah ini sejalan dengan komitmen perusahaan sebagai organisasi dengan beragam kemungkinan, alias organization of possibilities.

President & CEO SCG Thammasak Sethaudom mengatakan, inovasi hijau merupakan kunci untuk menjawab tantangan krisis iklim. Oleh karena itu, pihaknya hendak mendorong masyarakat berpartisipasi dan mendukungnya.

“Namun, transisi ini tidak mudah karena memerlukan perubahan dalam teknologi, pemahaman pelanggan dan penerimaan pasar, serta peraturan baru. Kekuatan manusia sangat penting dalam mendorong perubahan ini,” tuturnya melalui keterangan tertulis, Jumat (10/5).

SCG hendak menjadi wadah bagi banyak pihak, tak terkecuali karyawan, mitra, bahkan generasi muda untuk untuk menyalurkan potensi tanpa batas. Perusahaan mendorong pemikiran baru dan pembelajaran dari pengalaman untuk mengembangkan inovasi hijau yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan.

Berikut ini sekelumit wujud dukungan SCG guna memacu pengembangan inovasi hijau.

Program Start-up Internal

SCG mendukung pengembangan ide menjadi inovasi, dengan memungkinkan karyawan menjadi wirausahamelalui program start-up internal, yaitu Zero to One by SCG. Inisiatif ini membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan, mulai dari memahami kebutuhan pelanggan hingga mengembangkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

Pesertanya juga mendapatkan edukasi terkait strategi memperluas basis pelanggan untuk mencapai pertumbuhan eksponensial. Tentu dengan menggunakan alat-alat seperti Design Thinking, Generative AI, dan Data Analytics.

Saat ini, lebih dari 800 orang bergabung dan terdapat 100 perusahaan rintisan yang terlibat dalam proyek ini, contohnya adalah platform untuk truk pengangkut sampah yang memungkinkan pengangkutan dan pengelolaan sampah yang lebih efisien bernama Wake Up Waste, serta Dezpax selaku platform pengemasan daring pertama di Thailand yang dirancang khusus untuk industri restoran, pengantaran makanan, dan kafe.

SCG juga meluncurkan SCG Young Talent Program untuk menginkubasi generasi inovator baru dari berbagai universitas dengan beragam tingkatan dan disiplin ilmu. Inkubasi dilakukan melalui proyek-proyek yang nyata dan menantang bersama SCG selama 13 minggu. Terdapat lebih dari 850 anak muda berpartisipasi hingga saat ini.

SCG terus mendukung karyawan di semua tingkatan untuk mengajukan ide-ide untuk pengembangan, mendorong budaya open & challenge yang mendorong keterbukaan, pembelajaran berkelanjutan, pengembangan diri, tanpa terkungkung kesuksesan pada masa lalu.

Riset Internal dan Kolaborasi Global

Perwujudan inovasi kelas dunia, yakni melalui dukunga SCG terhadap praktik riset internal sembari berkolaborasi dengan ahli global.

Hal ini mencakup kemitraan dengan Norner AS, sebuah pusat penelitian dan pengembangan polimer industry.

Ada pula, kerja sama dengan University of Oxford di Inggris untuk mengembangkan inovasi dan teknologi keberlanjutan. Dan kolaborasi dengan perusahaan rintisan dari Amerika Serikat bernama Rondo Energy untuk mengembangkan baterai penyimpan panas dari energi bersih.

Kolaborasi Lintas Sektor

Kolaborasi lintas sektor, baik publik, bisnis, dan masyarakat sipil juga ditempuh SCG. Hal ini bertujuan untuk bersama-sama menciptakan masyarakat rendah karbon (low-carbon society) agar tumbuh berkelanjutan.

Contohnya, adalah mengakselerasi pembangunan Saraburi Sandbox. Ini merupakan model kota rendah karbon pertama di Thailand, yang akan membantu Thailand mencapai target nol karbon.

Adapun, Thammasak mengimbuhkan bahwa kekuatan sebagai organisasi dengan berbagai kemungkinan menjadikan SCG mampu merancang proses produksi yang mengurangi emisi karbon dioksida. Perusahaan juga dapat meningkatkan fungsionalitas demi memenuhi kebutuhan pelanggan, masyarakat, dan lingkungan.

“Hal tersebut termasuk mengubah konstruksi dan tempat tinggal menjadi ekosistem hijau yang komprehensif. SCG juga menyediakan berbagai teknologi efisiensi energi, dan siap menyediakan serangkaian lengkap inovasi dekorasi permukaan dan sanitasi yang baru," ucapnya.

Inovasi rendah karbon yang diperkenalkan SCG ke masyarakat termasuk semen dan beton rendah karbon. Produk dari lini bisnis SCG Cement and Green Solutions ini menyediakan daya tahan, kualitas, serta estetika untuk berbagai proyek konstruksi, termasuk bangunan skala besar dan struktur bawah air.

Selain itu, ada SCG Smart Living yang menawarkan berbagai teknologi bangunan yang tidak hanya meningkatkan kenyamanan gaya hidup, tetapi juga secara signifikan mengurangi emisi karbon. Contohnya yaitu SCG Air Scrubber, Solar Hybrid Solution.

Ada pula, SCG Decor yang menawarkan beragam inovasi dekorasi interior dan produk sanitasi dari seri “Clay Decor”. Produk ini efektif menyerap panas, mendinginkan rumah, dan menghemat penggunaan energi. Produk-produk ini tersertifikasi SCG Green Choice, label yang disematkan ke produk-produk SCG yang telah teruji ramah lingkungan dari berbagai aspek.

Lebih jauh, SCG mengembangkan pula lini bisnis kemasan (packaging) yang berkelanjutan melalui SCGP (SCG Packaging). Proses produksinya memanfaatkan AI dan machine learning untuk meningkatkan efisiensi dan mengembangkan sumber daya terbarukan seperti eukaliptus.

Sementara itu, ada SCG Chemicals (SCGC) yang berinovasi dalam polimer hijau dan meningkatkan kapasitas daur ulang di Eropa, serta SCG Cleanergy dan SCGJWD Logistics yaitu lini bisnis yang turut mendorong inovasi ramah lingkungan, mengoptimalkan penggunaan energi bersih dan menciptakan solusi logistik yang lebih efisien dan rendah karbon.

Thammasak menegaskan, pihaknya telah membuat kemajuan signifikan dalam inovasi hijau, mencapai 53 persen dari total penjualan SCG Green Choice dari target 67 persen pada 2030.

“SCG juga siap maju, mendukung, dan mendorong seluruh masyarakat untuk sepenuhnya mengeluarkan potensi mereka demi menciptakan masyarakat rendah karbon, ini sejalan dengan pendekatan inclusive green growth di SCG," ujarnya.

SCG merupakan salah satu pemimpin bisnis terkemuka di kawasan ASEAN yang terdiri dari tiga bisnis utama, yaitu SCG Cement – Building Materials, SCG Chemicals, dan SCG Packaging. Melalui lebih dari 200 perusahaan dan sekitar 57.000 karyawan, SCG menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan inovatif yang menjawab kebutuhan konsumen saat ini dan masa depan.