Kemenhub Bahas Usulan Tarif Batas Atas dengan Maskapai, Apa Hasilnya?

ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI
Ilustrasi. Pemerintah belum berencana mengubah aturan tarif batas atas tiket pesawat dalam waktu dekat.
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
21/5/2024, 20.18 WIB

Kementerian Perhubungan atau Kemenhub telah berdiskusi terkait penyesuaian Tarif Batas Atas atau TBA tiket pesawat dengan para maskapai. Namun, pemerintah belum berencana mengubah aturan tersebut dalam waktu dekat.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pertimbangan utama belum diubahnya aturan TBA tiket pesawat adalah situasi penumpang pesawat. Menurutnya, perlu ada momentum yang tepat agar penyesuaian TBA tiket pesawat bisa dilakukan.

"Kami menjaga keberimbangan antara pengguna layanan penerbangan dan industri penerbangan. Sampai saat ini belum ada rencana menaikkan TBA dalam waktu dekat," kata Adita di Jakarta Pusat, Selasa (21/5).

Walau demikian, Adita belum memastikan apakah penyesuaian TBA tiket pesawat akan dilakukan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo atau pemerintahan selanjutnya. Beberapa maskapai sebelumnya telah meminta pemerintah untuk menaikkan TBA tiket pesawat, salah satunya PT Garuda Indonesia Tbk.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya mengusulkan agar peraturan tarif batas atas atau TBA tiket pesawat dinaikkan. Usulan kenaikan ini juga turut disuarakan seluruh pelaku usaha penerbangan di dalam negeri.

Irfan menyebut penyesuaian itu karena mempertimbangkan faktor produksi penerbangan di dalam negeri telah berubah selama lima tahun terakhir.

"Harga avtur naik, nilai tukar saat ini berbeda dengan lima tahun lalu, dan gaji tenaga kerja harus naik. Jadi, saya pikir wajar kalau TBA tiket pesawat naik," kata Irfan di Gedung DPR, Senin (20/5).

Irfan menyarankan agar harga tiket pesawat di dalam negeri lebih fleksibel terhadap kondisi eksternal. Menurutnya, dua komponen penerbangan yang sangat rentan terhadap pengaruh eksternal adalah nilai tukar dan harga avtur.

"Kami juga tidak bisa minta Pertamina untuk terus-terusan kasih diskon, bukan begitu caranya kan," ujarnya.

Reporter: Andi M. Arief