Luncurkan Satgas Impor Ilegal, Mendag Kantongi Titik Rawan Penyelundup

ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/rwa.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau produk keramik dan tableware ilegal saat Ekspose Barang Hasil Pengawasan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/6/2024).
Penulis: Ira Guslina Sufa
18/7/2024, 06.32 WIB

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bersiap meluncurkan satuan tugas (satgas) untuk mengatasi barang impor ilegal. Zulkifli mengatakan ia sudah berkoordinasi dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin. 

“Mungkin mudah-mudahan Jumat besok, satgasnya sudah terbentuk," ujar Zulkifli seperti dikutip Kamis (18/7). 

Zulkifli menyebut, pihaknya sudah mengetahui lokasi di mana barang impor ilegal masuk ke Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Banten, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Batam dan Sulawesi Selatan.

"Yang ilegal kita cek, modusnya sudah mulai kelihatan, tempat-tempatnya sudah mulai kelihatan," ujar Zulkifli.

Menurut Zulkifli ia sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyiapkan teknis pekerjaan Satgas. Ia berharap pembentukan satgas impor ilegal bisa mengatasi polemik ancaman tutupnya industri tekstil, pakaian jadi, elektronik, alas kaki, dan produk kecantikan akibat maraknya impor ilegal. 

Ia menjelaskan alasan pembentukan satgas adalah setelah Kemendag menemukan barang yang tidak terdata atau ilegal membanjiri pasar Indonesia. Keluhan banjir barang impor ini ia dengar langsung dari sejumlah asosiasi, seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), hingga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Zulkifli mengatakan Satgas nantinya akan diisi oleh tim dari Kejaksaan. “Kan kami enggak sanggup, agar kita bisa mengurangi barang masuk yang ilegal ini untuk melindungi industri," ujar Zulkifli. 

Selain Kejagung, Mendag menjelaskan bahwa satgas akan terdiri dari Kepolisian, Kementerian terkait seperti Kementerian Perindustrian, hingga Kadin. Kerja sama lintas sektor menurut Zulkifli diperlukan agar penanganan impor ilegal bisa efektif. 

Reporter: Antara