Maruarar Resmikan Pembangunan 250 Rumah Gratis di Banten, Libatkan Aguan dan BTN

Katadata/Mela Syaharani
Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait (tengah, berbaju safari coklat muda) saat melaksanakan peletakan batu pertama proyek pembangunan rumah gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR di Desa Sukawali Kabupaten Tangerang, Banten, hari ini, Jumat (1/11).
Penulis: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
1/11/2024, 12.58 WIB

Kementerian perumahan dan pemukiman melaksanakan peletakan batu pertama proyek pembangunan rumah gratis bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR di Desa Sukawali Kabupaten Tangerang, Banten, hari ini, Jumat (1/11). Groundbreaking ini merupakan bagian dari program 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. 

Di atas lahan seluas 2,5 hektare, pemerintah akan membangun rumah gratis sebanyak 250 unit dengan tipe rumah 36 meter persegi dan lahan 60 meter persegi. "Selesainya sekitar kuartal tiga atau empat tahun depan. Paling lambat, kami berjanji, pada saat Sumpah Pemuda 2025," kata Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait saat acara tersebut. 

Lahan yang menjadi proyek ini merupakan hibah dari PT Bumi Samboro Sukses, yang sebagian milik menteri yang akrab disapa Ara itu. Langkah ini, menurut dia, sebagai contoh aksi gotong royong.  Pembangunan sebanyak 250 unit rumah nantinya melibatkan Agung Sedayu Group dan perbankan PT Bank Tabungan Negara Tbk. 

Acara tersebut juga dihadiri oleh  Wamen PKP Fahri Hamzah, Pelaksana Jabatan Gubernur Banten Al Muktabar, Dirjen Perumahan Iwan Suprijanto, Sugianto Kusuma (Aguan) selaku Direktur Utama PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sekaligus CEO Agung Sedayu Grup, dan Dirut BTN Nixon LP Napitupulu.

Kriteris Penerima Rumah Gratis 

Ara menyampaikan kriteria penduduk yang dapat memiliki rumah gratis tersebut adalah masyarakat yang belum memiliki hunian dan berpenghasilan rendah. Para guru, anggota TNI/Polri, dan aparatur sipil negara yang berpangkat dan gaji rendah termasuk di dalamnya. 

Ia juga menyebut rumah tersebut juga ditujukan bagi para milenial bergaji rendah dan masyarakat tidak berpenghasilan tetap. Penetapan kriteria ini tujuannya agar menciptakan pengembangan ekosistem yang baik. Sebab permukiman ini akan dilengkapi dengan sekolah dan tempat ibadah.

“Seleksi dan kriteria calon penerimanya berproses seiring pembangunan, pasti peminatnya banyak sekali. Untuk itu saya pesan yang akan menyeleksi calon penerima harus tahu lapangan dengan kriteria yang ketat," ujarnya.

Ara juga sempat meminta maaf sebab dimulainya proyek ini tidak sesuai dengan target awal yang dijadwalkan pada 10 November 2024. “Saya mohon maaf kepada masyarakat dan teman-teman karena tidak menempati janji 10 November justru kami  mulai hari ini 1 November saya mohon maaf sekali,” ucapnya.

Reporter: Mela Syaharani