Menhub Dudy soal Trem Otonom IKN Dikembalikan ke Cina: Keputusan Ada di OIKN

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Spt.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
14/11/2024, 14.57 WIB

Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengatakan proses pengembalian trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) akan mengikuti arahan Otorita Ibu Kota Nusantara. Dudy mengaku belum berkoordinasi lebih lanjut terkait masa depan pengoperasian ART di dalam negeri dalam waktu dekat.

Walau demikian, Dudy menekankan pihaknya akan mengikuti hasil evaluasi OIKN terkait uji coba ART selama dua bulan terakhir.

"Kalau dari OIKN itu mengatakan ART tidak memenuhi kriteria atau persyaratan yang ditetapkan. Saya akan menyerahkan keputusan pengoperasian ART ke OIKN," kata Dudy di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Kamis (14/11).

Dudy juga belum bisa memastikan transportasi pengganti trem otonom yang akan digunakan di IKN.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo mengatakan pihaknya telah memutuskan kereta otonom tanpa rel atau autonomous rail transit tidak akan beroperasi di Ibu Kota Nusantara. Keputusan ini berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan Otorita IKN sekitar dua bulan terakhir.

Oleh karena itu, pemerintah akan mengembalikan trem tersebut ke Cina dalam waktu dekat. "Hasil penilaiannya, kereta tanpa rel, khususnya sistem otonom, belum dapat berfungsi dengan baik di IKN," kata Budi.

Penghentian operasional ART di IKN tidak merugikan negara. Biaya pemakaiannya selama ini ditanggung oleh pihak vendor karena masih proses uji coba.  

Kereta otonom bergerak otomatis tanpa memerlukan pengemudi. Kereta ini memakai tenaga baterai dan memanfaatkan marka jalan dan teknologi magnet untuk melakukan navigasi.

Penggunaannya di IKN selama tiga bulan merupakan hasil kerja sama OIKN dan Norinco bersama CRRC Qingdao. Norinco merupakan kontraktor industri pertahanan asal Cina, sedangkan CRRC Qingdao adalah produsen sarana perkeretaapian di Negeri Panda.

Mantan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada tahun lalu mengatakan mengatakan pemerintah akan membangun kereta api yang menghubungkan Nusantara, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepingan, dan Kota Balikpapan.

Jenis kereta yang digunakan serupa dengan kereta layang yang menghubungkan terminal di Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Artinya, kereta tersebut tidak menggunakan rel lantaran roda yang digunakan bukan besi, tapi karet.

Budi menyampaikan pembangunan kereta tersebut memerlukan dana banyak dan teknologi tinggi.  "Kami sudah merencanakan pembangunan kereta api tersebut tidak harus selesai 2024, tapi jalur trasenya sudah kami kirimkan surat ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," kata Budi.

Reporter: Andi M. Arief