Pemerintah akan Impor 200 Ribu Sapi Perah untuk Pasok Susu Program Makan Gratis

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/YU
Pekerja memerah susu sapi di peternakan Bintang Tani, Desa Ciherang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (19/9/2024).
14/1/2025, 16.35 WIB

Pemerintah berencana untuk mengimpor 200 ribu ekor sapi perah sepanjang tahun ini. Ratusan sapi tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan susu untuk program makan bergizi gratis.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan impor sapi perah ini tinggal menunggu pengesahan peraturan pemerintah (PP) oleh Presiden Prabowo Subianto.

PP tersebut nantinya dapat mengatur pemerintah untuk mendatangkan sapi dari beberapa negara tambahan selain Australia dan negara lain yang sudah terdaftar. Sejauh ini, negara pemasok sapi ke Indonesia adalah Australia, Brasil, Selandia Baru dan Amerika Serikat (AS).

"Pemerintah berharap di 2025 ini masuk 200 ribu sapi sampai akhir tahun," kata Sudaryono kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (14/1).

Sudaryono mengatakan saat ini tengah mempercepat penyelesaian urusan terkait lokasi lahan peternakan di Indonesia. Dia mengatakan masuknya sapi dari luar negeri merupakan bagian dari mengundang investasi asing di sektor peternakan.

"Yang jelas ini bukan negara impor, tapi orang berinvestasi. Orang boleh bikin pabrik susu dengan sapi yang didatangkan dari luar," ujarnya.

Politikus Partai Gerindra itu juga mengatakan sudah ada 160 perusahaan domestik dan luar negeri yang menyampaikan komitmen untuk proyek pengadaan sapi ke Indonesia.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian telah menjalin kerja sama dengan 60 perusahaan swasta domestik dan mancanegara untuk mendatangkan dua juta sapi impor secara bertahap hingga 2029. Dua juta sapi itu terdiri dari 1,3 juta sapi perah dan 700 ribu sapi potong.

Sudaryono menjelaskan, pemerintah tidak melakukan impor langsung dalam perkara pengadaan dua juta sapi impor untuk MBG. Mekanisme pengangkutan sapi ke dalam negeri melewati inisiatif sektor swasta.

Menurut Sudaryono, skema pengadaan sapi oleh swasta itu bertujuan agar dunia usaha dapat berinvestasi memenuhi kebutuhan daging dan susu nasional yang sebelumnya masih bergantung pada impor.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu