Negara di Eropa Kembalikan Ribuan Alat Kesehatan Corona dari Tiongkok

ANTARA FOTO/REUTERS/Dylan Martinez/nz/cf
Para komuter berjalan melewati Canary Wharf, saat jumlah kasus positif virus korona (COVID-19) semakin meningkat di seluruh dunia dan saham Eropa turun tajam di London, Inggris, Senin (9/3/2020).
Penulis: Yuliawati
1/4/2020, 12.00 WIB

(Baca: Cegah Corona Masuk, Pemerintah Setop Kedatangan WNA dari Luar Negeri)

BBC melaporkan, setelah ditelusuri perusahaan tersebut ternyata memproduksi barang yang berbeda dengan yang disumbangkan oleh pemerintah Tiongkok bekerjasama dengan perusahaan raksasa ritel Alibaba.

Di samping itu, Turki juga menemukan beberapa alat tes Covid-19 yang diterima pada Jumat (27/03) lalu dari Tiongkok juga tidak berfungsi secara akurat. Dilansir dari Middle East Eye, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan masih terdapat 350 ribu alat tes yang layak digunakan.

Anggota Dewan Kementerian Kesehatan Turki, Ates Kara, memperingatkan bahwa alat uji corona tersebut hanya memiliki tingkat akurasi antara 30% hingga 35%. “Kami telah mencobanya. Mereka tidak berhasil. Spanyol telah membuat kesalahan besar dengan menggunakannya,” katanya kepada CNN Turki.

Dilansir dari BBC, dugaan tentang kerusakan peralatan kesehatan dari Tiongkok mencuat setelah muncul peringatan dari kritikus Eropa bahwa Tiongkok mungkin saja memanfaatkan momen pandemi virus corona untuk meningkatkan pengaruhnya.

Peringatan tersebut salah satunya sempat diutarakan Kepala Diplomat Uni Eropa Josep Borrell di dalam blognya pada Selasa (24/03). “Tiongkok secara agresif mendorong pesan bahwa, tidak seperti AS, mereka adalah mitra yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan,” tulisnya.

(Baca: Tangani Corona dengan PSBB, Pemda Harus Dapat Persetujuan Menkes)

Reporter: Mario Baskoro

Halaman: