IMF: 85 Negara Terindikasi Butuh Pinjaman Darurat Hadapi Corona

ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. IMF menyebut terdapat 85 negara yang terindikasi membutuhkan dukungan keuangan untuk melalui pandemi corona.
Penulis: Agustiyanti
31/3/2020, 21.40 WIB

Dana Moneter Internasional atau IMF menyebutkan terdapat 85 negara yang terindikasi membutuhkan pinjaman darurat menghadapi pandemi corona. IMF memastikan kapasitas pinjaman sebesar US$ 1 triliun dapat dipergunakan saat dibutuhkan oleh negara-negara anggota yang tengah memerangi Covid-19.

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan telah memperoleh mandat dari komite untuk memperkuat respons krisis dalam menghadapi penyebaran virus tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan akses negara anggota untuk memperoleh fasilitas pinjaman darurat.

"Sekarang sekitar 85 negara mengindikasikan mereka membutuhkan dukungan keuangan tersebut," ujar Georgiva saat pertemuan luar biasa para Menteri G20 dan Gubernur Bank Sentral melalui konferensi video, Selasa (31/3).

IMF akan membangun kapasitas untuk memberikan layanan pada negara-negara anggota yang masuk dalam kelompok termiskin. Lembaga multilateral ini juga akan memberikan bantuan kepada negara-negara yang kekurangan valuta asing, terutama untuk memenuhi likuiditas jangka pendek.

"Baru-baru ini Amerika Serikat menyepakati dua kesepakatan baru terkait pinjaman dan dewan eksekutif juga menyetujui putaran pinjaman bilateral untuk mengamankan kapasitas pinjaman IMF sebesar US$ 1 triliun," ujarnya.

(Baca: Pernyataan Lengkap Jokowi soal Perppu Penyelamatan Ekonomi dari Corona)

Kesepakatan baru ini sama dengan yang telah dilakukan IMF pada 2016, yakni memungkinkan negara-negara kaya untuk meminjamkan langsung ke negara-negara anggota yang membutuhkan. Perluasan fasilitas pinjaman ini dapat dilakukan mulai Desember 2020 hingga akhir 2023, dengan perpanjangan satu tahun hingga akhir 2024.

Halaman: