Bank Dunia Kucurkan Rp 2.560 T untuk Lindungi Warga Miskin dari Corona

Agatha Olivia Victoria
31 Maret 2020, 15:02
Bank Dunia Kucurkan Rp 2.560 Triliun untuk Lindungi Warga Miskin dari pandemi Corona
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi, warga mencuci piring di belakang rumah miliknya di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (21/2/2020).

Pandemi corona bukan hanya berdampak terhadap kesehatan, tetapi juga perekonomian. Karena itu, Bank Dunia bakal meluncurkan dana US$ 160 miliar atau sekitar Rp 2.560 triliun sesegera mungkin untuk melindungi warga miskin dan rentan yang pendapatannya anjlok akibat pandemi.

Dana itu juga akan digunakan untuk mendukung sektor usaha dan pemulihan ekonomi akibat pandemi corona. "Negara-negara yang membutuhkan dukungan menjadi lebih luas, kelompok Bank Dunia akan mengerahkan hingga US$ 160 miliar selama 15 bulan," demikian dikutip dari siaran pers resmi Bank Dunia, Selasa (31/3).

Advertisement

Bank Dunia memperkirakan, pandemi corona menyebabkan jumlah penduduk miskin di Asia Timur dan Pasifik bertambah 11 juta. Sebab, pandemi memicu guncangan pada rantai pasokan di Tiongkok. Pada akhirnya, berpengaruh juga terhadap ekonomi global.

(Baca: Bank Dunia Ramal Penduduk Miskin Bertambah 11 Juta Orang Akibat Corona)

Negara-negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market) di Asia Timur dan Pasifik pun menghadapi kemungkinan guncangan dan resesi finansial global. Karena itu, Bank Dunia memperkirakan jumlah penduduk miskin di wilayah ini bakal meningkat.

Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik melambat menjadi 2,1% pada tahun ini, dengan skenario baseline. Bahkan, jika dihitung dengan skenaio lebih rendah lagi, pertumbuhan ekonomi di kawasan ini bisa negatif 0,5%.

Padahal, pertumbuhan ekonomi di wilayah itu mencapai 5,8% pada tahun lalu. (Baca: Sri Mulyani Cegah Krisis Corona Merembet ke Krisis Ekonomi dan Sosial)

Bank Dunia juga memperkirakan ekonomi Tiongkok hanya tumbuh 2,3% untuk skenario baseline, dan 0,1% dengan perhitungan yang lebih rendah. Angka proyeksi ini menurun dibanding pertumbuhan tahun lalu yang mencapai 6,1%.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa mengatakan, negara-negara di kawasan ini memiliki ketahanan dan potensi untuk melewati krisis. Namun, butuh kebijakan makroekonomi yang baik dan regulasi keuangan yang bijaksana.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement